Sebuah Teks Drama
Disuatu sekolah, SMK Gelora Bangsa,ada perkumpulan siswa-siswi yang membentuk sebuah grup. Grup yang cukup terkenal dan disambut baik oleh para siswa maupun staff guru. Kepala Sekolahpun merasa bangga terhadap siswa-siswinya, yang berperan aktif dalam melestarikan budaya bangsa. Hampir di setiap bulan dan di hari-hari besar tertentu mereka mengadakan pentas seni yang acaranya tidak lain adalah budaya bangsa yang diisi oleh para siswa sekolah itu sendiri. Group PEBU (Peduli Budaya) itu terdiri dari 5 orang.
Aurel jurusan accounting.
Tisa jurusan administrasi perkantoran.
Dharma jurusan Rekayasa Perangkat Lunak
Abi, jurusan marketing.
Dan Erik, jurusan Teknik Komputer Jaringan
(tanggal 7 April)
Adegan 1
Grup PEBU sedang berkumpul diruangannya saat jam istirahat pertama.
Dharma : eh, tadi pagi aku dengar di radio tentang budaya kita yang diklaim oleh negara tetangga, aku prihatin dengan kejadian ini.
Aurel : Aku juga liat di TV tadi malam. Kita nggak boleh tinggal diam kayak gini.
Erik : Kita harus ngelakuin sesuatu!
Dharma dan Aurel menggangguk setuju. Abi nampaknya sedang mencari ide sembari duduk manis dikursi, sedangkan Tisa sibuk mencoret-coret diarynya di pojokan ruangan.
Dharma : oya, Bi? Menurut kamu gimana? (Dharma menoleh kearah Abi)
Abi : (Bangun dari duduknya, segera menghampiri Dharma, Aurel dan Erik)
Gimana kalo minggu depan kita ngadain acara yang beda?
Erik : Maksudnya? (Erik mendongak)
Aurel : Beda gimana Bi?
Abi : Begini, minggu depankan giliran tarian tradisional dari Bali. Gimana kalo kita ganti temanya?
Dharma : Itukan jadwal mutlak kita Bi?
Aurel : Iya, jangan sampe penggemar kita berkurang hanya gara-gara tema yang kita akan tampilkan minggu depan tidak sesuai dengan pengumuman kemarin, penggemar PEBU sudah 1000 lebih Bi.
Erik : Emangnya mau diganti sama tema apa?
Abi : Kita semua sudah sama-sama tahu, Malaysia sudah mengklaim tarian tradisional kita yaitu tari Saman dari Aceh. gimana kalo minggu depan kita ganti temanya dengan itu?
Aurel : Aku setuju! Gimana kalo sambil pameran batik? Batik juga kan hasil karya bangsa kita, yang diklaim oleh Malaysia.
Dharma : Ide bagus!
Erik : yah.. biar aku yang meminta maaf sama penggemar soal perubahan jadwal ini.
Abi : Oke, aku akan membuat proposal dan akan mengajukannya kepada pak Kepala sekolah.
Tisa : Gimana kalo slogannya “Mari kita lestarikan budaya bangsa”? ( Tisa menghampiri teman-temnnya)
Erik : Kamu ngedengerin diskusi kami dari tadi? (Erik bingung)
Tisa : (tersenyum dan menyerahkan catatan kecil)
Dharma : Secepat ini kamu membuat jadwal kegiatannya?
Tisa : hm,, biasa aja!
Aurel :oya,Kira-kira butuh pembacaan puisi gak?Agar acaranya tidak monoton.
Abi : Kenapa enggak? Itu ide bagus.
(mereka semua tersenyum bangga)
Dharma : Yasudah, sudah bel masuk. Kita masuk yuk!
(semuanya mengangguk tersenyum dan lekas meninggalkan ruangan)
XXXXX
(tanggal 8 April)
Adegan 2
Pagi itu Abi sibuk mengetik proposal diruang PEBU, setelah beberapa menit kemudian ia segera print-out. Dan menuju ruang kepala sekolah.
Abi : Assalamualaikum. (abi mengetuk pintu)
Kepsek : Wa’alaikumsalam, silahkan masuk!
Abi : (memasuki ruangan dan segera menyerahkan proposal tersebut)
Begini, pak. Sehubungan dengan berita yang menyedihkan atas pengklaiman tarian tradisional, kami tim PEBU bermaksud untuk berpartisipasi atas ketidakbenaran berita tersebut dengan mengadakan acara yang berkaitan dengan acara tersebut.
Kepsek : (membaca proposal) hmm, saya akan memkirkannya.
Abi : Baik, terimakasih, pak. (mencium tangan kepala sekolah dan bergegas meninggalkan ruangan)
XXXXX
Adegan 3
Erik : (serius mengetik)
Tisa : (duduk sembari mencatat didiarynya)
Erik : Udah sarapan, Sa? (Mendekati Tisa)
Tisa : Belum nih, kenapa?
Erik : Kebetulan aku juga belum. Gimana kalau kita sarapan bareng?
Tisa : Boleh, tapi disini saja makannya.
Erik : Oke. Kamu mau sarapan apa?
Tisa : Roti keju aja.
Erik : Sip! Tunggu sebentar ya?
Tisa : (mengangguk)(ternyata Erik orangnya perhatian ya?) senyum kagum bercampur sedikit suka
Erik : (segera pergi –setelah beberapa menit kemudian- datang membawa 2 bungkus roti dan 2 minuman) Nih, makanannya.
Tisa : Makasih ya, Erik. (mukanya merah merona –gugup-)
Erik : Iya, sama-sama. Kamu jarang sarapan ya?
Tisa : Iya. koq tau?
Erik : Jangan gitu ah, gak baik buat kesehatan kamu. Pantes badan kamu kurus gitu, jarang sarapan sih.. hehe
Tisa : Ah, bisa aja.
Setelah beberapa menit mereka menyelesaikan makanannya dan segera kembali ketugasnya.
Tisa : Masih update minta maaf sama penggemar ya?
Erik : Iya nih, penggemar PEBU banyak yang belum paham.
Tisa : Hmmm .. untung aku nggak kebagian tugas itu, hehe
Erik : Ah, dasar kurus!
Tisa : (cemberut manja)
Abi : (memasuki ruangan PEBU) Aku sudah menghadap pak Kepsek tadi, jadi kamu segera membuat selebaran tentang acara kita ya!
Erik : (menghampiri Abi) Jadi rencana kita disetujui?
Abi : Entahlah.. Pak Kepsek bilang dia perlu berpikir untuk menyetujui semuanya.
Erik : Kapan beliau kasih keputusannya?
Abi : Aku juga belum tahu, tapi beliau bilang akan secepat mungkin.
Tisa : Terus? Apa yang harus kita lakukan sekarang?
Abi : Beritahu Dharma dan Aurel, bahwa sekarang kumpul di ruang PEBU!
Tisa : (menelpon Dharma) Halo, Dharma?
Dharma : (sarapan dikantin bersama Aurel) Iya. Ada apa Sa?
Tisa : Kamu dimana?
Dharma : Aku lagi sarapan nih sama Aurel.
Tisa : Ke Basecamp ya! Abi mau ngadain rapat.
Dharma : Oke. Aku sama Aurel kesana sekarang!
Tisa : Yaudah, kita tunggu disini!
Dharma :Iya, nanti aku kesana. Makasih Sa, atas infonya. (menutup telpon)
Aurel : Ada apa Dhar? (menyenggol Dharma)
Dharma : Abi mau ngadain rapat sekarang.
Aurel : Yasudah, yuk kita kesana! (minum teh)
Dharma : Ayo!
Adegan 4
Sesampainya diruang PEBU.
Dharma & Aurel : Asalamualaikum. (menghampiri dan segera duduk di kursi rapat)
Abi,Tisa dan Erik : Wa’alaikumsalam.
Abi : oke, Bisa kita mulai rapatnya sekarang?
Dharma : Iya Bi, lebih cepat lebih baik.
Abi : Tadi aku sudah menghadap pak Kepala Sekolah, dia akan memberi keputusan secepatnya.
Aurel : Kamu mengajukan biaya berapa?
Abi : 4 juta Rel.
Erik : Kalau misalnya kita tidak disetujui gimana?
Abi : Sampe tidak disetujui sih gak mungkin, karena maksud kita baik. Paling-paling pengajuan dananya yang akan dipotong.
Tisa : Kalo samasekali tidak dikasih biaya gimana?
Abi : kita cuma bisa berdoa. Kalaupun iya kita tidak dikasih biaya,kalian siap kerja untuk meminta bantuan ke perusahaan atau instansi lain?
Dharma : Aku siap! Ini demi bangsa kita!
Aurel :Budaya tidak bisa tergantikan oleh apapun, sekalipun itu harta melimpah. (semangat)
Tisa : Aku rela, aku ikut iuran untuk membantu.
Erik : Ide bagus! Aku setuju.
Abi : Baik, kita tunggu keputusan dari kepala sekolah dulu.
Aurel : Berarti apapun keputusan dari kepala sekolah, acara kita akan berlangsung?
Abi : Kemungkinan besar, iya.
Tisa : Terus kita mau bahas apa lagi sekarang?
Dharma : Gimana kalau kita bahas agenda kegiatannya saja dulu?
Abi : Iya. Rencananya kita akan melakukan kegiatan tersebut tanggal 13.
Erik : Jadi, masih ada waktu seminggu buat prepare.
Abi : Iya, dan sekarang kita akan bagi tugas.Tisa, kamu hubungi tim tari untuk mempelajari tari Saman.
Tisa : oke.. (tersenyum)
Abi :Aurel dan Erik, kalian keliling kelas, beritahu kepada mereka bahwa akan diadakan lomba melukis batik dan pembacaan puisi yang bertemakan Budaya. masing-masing 2 karya lukis batik dan 2 orang pembaca Puisi.
Aurel : aku sama erik? (heran)
Erik : (girang) pas banget! Hehe (menoleh kearah Aurel)
Aurel : pas apanya ? (heran)
Erik : (tersenyum) yey. Mau tau aja.
Aurel : apa-an sih Erik ah. Gak seru! (cemberut)
Abi : (mengangguk) Kamu Dharma, hubungi tim model sekolah kita. Kita akan mengadakan fashion show Batik.
Dharma : sip!
Abi :Dan aku sendiri akan menunggu hasil keputusan dari pak Kepala sekolah, jika proposal kita disetujui alhamdulillah, jika tidak aku akan mencari instansi-instansi yang tepat untuk dimintai bantuan. Dan tanggal 10 aku butuh laporannya! Kalian sanggup?
Erik,Tisa, Aurel dan Dharma (berpandangan, tak lama mereka berkata kompak) Kita sanggup! (saling tersenyum)
Abi : (ikut tersenyum –bel berbunyi-)Yasudah. Udah bel masuk, ayo kita masuk kelas. (berdiri) (Tisa, Abi dan Darma)
Erik : (membereskan buku) bareng yuk!
Aurel : (membereskan buku) emangnya Tadi kamu bilang apa?
Erik : kamu mau tahu?
Aurel : heem..
Erik : mm.. kasih tau gak yah?
Aurel : ah,, Erik. (memukul bahu erik)
Erik : duh.. duh sakit tahu
Dharma : ehem.. (cemberut) kalian belum masuk kelas?
Aurel : ia nih. Eriknya jahat! Yey
Erik : terus? Masalah buat Aurel?
Aurel : tuh kan,, Erikk. Awas lho..
Dharma : yaudah, aku duluan (meninggalkan mereka)
Erik : Dharma kenapa?
Aurel : gak tau. Yaudah ah, aku masuk kelas dulu.
Erik : eh,, Aurel tunggu!
Aurel : yey. (lari)
Erik : hmm (senyum-senyum sendiri)
XXXXX
Adegan 5
Kriiingg! (bel istirahat pertama)
Tisa : (duduk dikursi sambil membereskan selebaran yang telah digandakan)
Abi : (masuk ruangan) Sendiri saja Sa? Yang lain pada kemana?
Tisa : Iya. Mungkin mereka sedang sibuk dengan tugasnya.
Abi : Kapan kamu menghubungi tim tari?
Tisa : Rencananya nanti besok
Abi : Terus, kamu sudah buat selebarannya?
Tisa : Ini baru saja selesai.
Abi : Hebat! Calon sekretaris yang handal.
Tisa : Inikan sudah menjadi tugasku. Oya,kapan selebaran ini disebarkan?
Abi : Besok Aurel dan Erik yang akan menyebarkannya.
Tisa : Oke kalo begitu. Biar aku simpan selebaran ini dimejaku ya?
Abi : Iya.
XXXXX
(tanggal 9 April)
adegan 6
Keesokan harinya, saat jam istirahat pertama. Abi sedang membereskan ruang PEBU, tiba-tiba terdengar suara lantang Aurel.
Aurel : Abii!
Abi : Ada apa Rel?
Aurel : Kamu disuruh ke ruangan kepala sekolah.
Abi : Serius kamu?
Aurel : He-em. (tersenyum gembira)
Abi : Kamu ikut aku ya!
Aurel : Loh? Kok? (bingung)
Abi : Ayo! Kamukan gak ada kerjaan. (menarik lengan Aurel)
Aurel : Tapi, aku harus keliling kelas sama Erik.
Abi : Jadi kamu lebih milih Erik? (cemberut)
Aurel : (bingung) Bukan gtu. Kamu lupa ya Bi?Kemarinkan aku diberi tugas untuk keliling kelas sama Erik, kok kamu malah ngomong kayak gitu?
Abi : (gugup dan garuk2 kepala) Hmm ..Hehe, aku cuma bercanda kok.
Aurel : Huh, dasar! Yaudah cepat sana!
Abi : Iya, do’ain aku semoga berhasil ya!
Aurel : Doa ibu menyertaimu, nak. (tertawa terbahak)
Abi : Dasar bocah (mendorong pelan bahu Aurel)
Abi lekas meninggalkan Aurel, Aurel hanya senyum-senyum sendiri,. Tiba-tiba Dharma datang.
Dharma : Rel?
Aurel : Ada apa Dharma?
Dharma : Kamu lihat Erik hari ini?
Aurel : Belum, aku juga lagi nunggu dia, tapi tuh anak belum juga nongol.
Dharma : Kayaknya dia gak sekolah deh!
Aurel : Loh? Kok bisa? Terus aku sama siapa kalo dia gak sekolah?
Dharma : Kayanya Erik sakit. Sama aku aja!
Aurel : Erik sakit apa? Memangnya kamu sudah menyelesaikan tugas kamu?
Dharma : Gak tau tuh. Udah dong! Gimana? Mau gak?
Aurel : Yaudah, aku ambil selebarannya dulu ya?
Dharma : Aku tunggu diluar.
Aurel : Oke! (Aurel segera mengambil selebaran di meja Tisa, lalumenjalankan tugasnya degan Dharma
XXXXX
Adegan 7
Tisa : Darimana Bi?
Abi : Dari ruangan kepala sekolah.
Tisa : Terus gimana? Udah ada keputusan dari kepala sekolah? Acara kita disetujuin kan?
(tiba-tiba Aurel dan Dharma datang)
Dharma : Ciyeee, berdua aja! (tersenyum lebar)
Ehem-ehem.. Kayaknya ada yang baru nih!
Abi : Apa yang baru? (salah tingkah)
Tisa : Ah, kalian juga berdua!
Aurel : Hmm (senyum males)
Abi : Oh iya, Erik kemana?
Dharma : Kayaknya dia sakit Bi.
Abi : Sakit? Erik bisa sakit? Sakit apa dia?
Dharma : Nggak tau, coba deh kamu telepon dia.
Tisa : Nomornya nggak aktif.
Aurel : Ya ampun, kamu langsung hubungin dia?
Tisa : Hehe
Abi : (cemberut)
Tisa : Gimana kalo nanti pulang sekolah kita kerumah Erik aja?
Dharma : Ide bagus!
Kriiing... kriiing... tiba-tiba bel masuk pun berbunyi dan mereka kembali kekelasnya masing-masing.
XXXXX
Adegan 8
Di jam istirahat kedua, Tisa langsung menuju ruang ekstrakulikuler tari.
Tisa : Kok sepi? Yang lain pada kemana?
Selly : Lagi beli makan. Tumben kamu kesini.
Tisa : Ada yang mau aku omongin sama kalian.
Selly : Kayanya ada hal yang penting, emangnya ada apa?
Tisa : Mmm, mungkin aku bakal kasih tau kalau kalian udah kumpul.
(aktivis tari masuk ke ruang tari)
Vina : Wah, ko ada Tisa? Ada apa nih?
Tisa : Rencananya grup PEBU akan mengadakan acara seminggu lagi. Dan akan menampilkan tari saman. Kalian bisa bantu nggak, buat partisipasi di acara PEBU?
Vina : Kira-kira tepatnya tanggal berapa?
Tisa : Tanggal 13.
Vina : Yasudah kalo begitu. Kami akan mengusahakannya.
Tisa : Makasih ya atas partisipasinya.
Vina : sa?
Tisa : (menoleh)
Vina : good luck ya buat acaranya?.
Tisa : hm.. iya. makasih
(Tisa meninggalkan ruangan)
XXXXX
Adegan 9
(Sepulang sekolah)
Selly : daarr.. (mengagetkan Vina)
Vina : apa sih lu Sell, ngagetin aja.
Selly : lagian lu ngelmun mulu. Lagi mkirin apa? Ada masalah?
Vina : enggak koq. Gua lagi mikirin tim PEBU.
Selly : tim PEBU?
Vina : ia, mereka grup yang the best benget. Gua kagum sama mereka.
Selly : yey. Kagum sama tim PEBU apa sama Dharma? Hehe
Vina : ah,, apa-an sih lu.
Selly : Vin, tuh Darma. Cie-cie..
Vina : Ssst!! Selly, jangan berisik! Nantinya kdengeran!
Selly : ahaha.. merah-merah... (meninggalkan Vina)
Vina : Selly?????? (mengejar Selly)
XXXXX
Adegan 10
Sepulang sekolah mereka segera menuju rumah Erik.
Aurel : Assalamualaikum... Erik! Erik !
Ibu erik : Waalaikumsalam .. Eh kalian, ada apa nih? Silakan masuk dulu.
Aurel : Nggak tante, kita mau nanya kenapa Erik gak masuk sekolah hari ini?
Ibu erik : Semalam Erik demam tinggi, jadi hari ini dia harus istirahat makanya dia nggak sekolah.
Dharma : Kita boleh lihat Erik tante?
Ibu erik : Iya sebentar tante panggilkan Eriknya dulu. Kalian silahkan masuk!
Erik pun datang.
Tisa : Ya ampun Erik, ko kamu bisa sakit sih? Pasti kecapean ya?
Erik : Cuma sakit biasa ko, palingan besok udah bisa masuk sekolah. Kalian tumben kesini. (melirik Aurel)
Dharma : Ya ampun Rik, namanya juga sama temen, kita khawatir kenapa kamu gak masuk sekolah, yaudah kita sepakat untuk kerumah kamu aja.
Erik : Makasih ya, ternyata kalian masih peduli.
Abi : Kenapa harus nggak peduli? Oh iya, tadi aku dipanggil kepsek. Terus dia nggak bisa ngasih uang sebesar yang kita ajuin, dia cuma bisa ngasih sebagiannya aja.
Erik : Yah elah, pelit banget sih tuh kepala sekolah!
Aurel : Ssst, jangan gitu aah. Gak baik tau .
Erik : iya bu Guru, hehe
Aurel : hm.. anak nakal. Lagi sakit masih aja iseng.
Erik : tapi Aurel perhatiankan?
Aurel : yey.. Pede.
Abi : Udah sore nih, pulang yuk!
Tisa : Jangan dulu deh.
Abi : Udah sore Tisa, lagian juga Eriknya mau istirahat. Iya kan Rik?
(Erik hanya tersenyum)
Tisa : Yaudah deeh yuk. Tapi aku ke toilet dulu ya rik!(cemberut)
Aurel : iya. Aku juga! Toiletnya dimana rik?
Erik : yaudah, tuh di arah sana toiletnya.
(Aurel dan Tisa pergi ke toilet)
Erik : oya, Dhar? malem kesini ya? Kamu juga Bi, temenin aku dirumah.
Ibu Erik : iya, nanti malam tante mau ke luar kota, ada keperluan yang harus diselesaikan.
Abi : maaf Rik, aku gak bisa! Banyak tugas! Gpp ya? Kan masih ada Dharma. (menoleh ke Dharma)
Dharma : okeh! Tenang aja bro. (menepuk bahu Erik)
Aurel : yaudah, kita pulang sekarang yuk!
Ibu Erik : Makasih ya udah mau jenguk, hati-hati dijalan.
Semua : Iya tante, Assalamualaikum.
Tisa : bye Erik
Erik : iya. (segera melirik Aurel.) hati-hati ya Rel.(tersenyum)
Aurel : pasti! Lekas sembuh ya Erik!
Erik : iya. Makasih!
XXXXX
Adegan 11
Malamnya, Tisa menelpon Aurel.
Tisa : Rel, lagi sibuk gak?
Aurel : enggak koq. Ada apa sa?
Tisa : anter aku ke rumah Erik yuk!
Aurel : Rumah Erik? Kapan?
Tisa : sekarang lah! Yuk!
Aurel : malam-malam begini? Emangnya mau apa sih?
Tisa : ada perlu aja. Mau ya? Please.
Aurel : hmm,, yaudah! Sebentar aja ya?
Tisa : oke!
XXXXX
Adegan 12
Dirumah Erik, terlihat Erik dan Dharma sedang berincang-bincang.
Dharma : Rik, kayaknya Tisa suka sama kamu tuh. Hehe
Erik : ah,, ada-ada aja !
Dharma : bener tau. Lihat aja sikapnya kalo lagi deket sama kamu,
Erik : mungkin ( cuek )
Adegan 13
Tak lama, Aurel dan Tisa datang.
Tisa : Erikk!!! Gimana kabar kamu?
Erik : baik. Lho kamu sendiri sa? (bingung)
Tisa : sama Aurel tuh. (menoleh kearah Aurel)
Erik : oh. Duduk Rel! (tersenyum)
Aurel : iya. Dharma disini juga?
Dharma : iya nih! Nyokapnya keluar kota, jadi aku disuruh nemenin dia deh!
Aurel : dih.. manja banget sih!
Erik : Aurel mau nemenin juga ya?
Aurel : dih.. geer banget sih kamu Rik. Aku Cuma mau nganter Tisa koq.
Erik : hmm.. jahat ah Aurel.
Aurel : hhe. Gak koq! Aku Cuma becanda(tertawa)
Tisa : ini, aku bawain roti buat kamu Rik.
Erik : makasih sa.
Dharma : bagi satu dong!
Tisa : ih Dharma, ini khusus buat Erik tau.
Erik : hehe.. yaudah nih rotinya buat kamu aja, lagian aku udah makan tadi.
Dharma : gtu dong! Mantep nih.. hhe (memakan roti)
Tisa : Erik, itukan buat kamu!
Erik : aku udah makan koq sa. Lagian rotinyakan rasa coklat. Aku gak suka.
Tisa : emangnya Erik gak suka coklat? (bisiknya pada Aurel)
Aurel : iya. Erik sukanya rasa keju!
Tisa : kenapa kamu gak bilang?
Aurel : kamu sih gak nanya.
Tisa : ya ampun aku lupa.. maaf ya Rik.
Erik : iya gpp.
Tisa : boleh minta minum ga Rik, aku haus nih!
Erik : ambil aja ya sa. Tuh didapur!
Dharma : biar aku antar ya sa. Sekalian aku juga mau minum.
Tisa : yaudah.
(menuju dapur)
Adegan 14
Erik : kamu udah makan Rel?
Aurel : belum.
Erik : lho,, kenapa? Nanti kamu sakit lagi. Aku gak mau kamu kenapa-napa. (menatap Aurel cemas)
Aurel : tadinya sih aku mau makan, yah.. keburu di telpon Tisa, minta anter kerumah kamu. Gak jadi deh makannya.
Erik : hmm. Yaudah kamu makan dulu ya? Biar aku ambilin!
Aurel : gak usah Rik! Nanti aja dirumah.
(Tisa dan Darma datang)
Tisa : suprise! Rik, nih aku buatin susu hangat!
Erik : hmm. Iya makasih ya?
Tisa : iya, sama2
Aurel : udah malem nih, pulang yuk Sa.
Dharma : koq buru-buru sih?
Aurel : Udah malem dhar.
Tisa : yaudah yuk! aku sama Aurel pulang dulu ya Rik.
Erik : iya. Hati- hati ya?
(Aurel dan Tisa berdiri dan hendak pulang)
Erik : Rel?
Aurel : (menoleh)
Erik : jangan lupa makan ya?
Aurel : (tersenyum) iya (mengangguk) (lekas prgi)
Erik : yes!! Hahay
Dharma : kenapa Rik? Kayaknya kamu seneng banget?
Erik : hehe. Gpp koq. Aku pengen cepet besok deh!
Dharma : emangnya kenapa?
Erik : pengen cepet ketemu Aurel lagi! Haha (pergi ke kamar)
Dharma : ah dasar ! (melempar guling)
Kayaknya Erik suka sama Aurel, hmm.. gpp lah, mungkin aku yang harus mengalah.
XXXXX
Adegan 15
(tanggal 10)
Esok harinya di ruang Grup PEBU .. Aurel dan Dharma sedang sibuk mendata siswa yang akan mengikuti pagelaran fashion show. Sedangkan Erik sedang mengumumkan pada fans mereka di Facebook bahwa mereka membutuhkan dana untuk acara mereka. Tiba-tiba Tisa dan Abi datang dengan wajah lesu.
Tisa : Huuft, capek banget! (membenamkan diri di kursi)
Aurel : (melihat ke arah Tisa dan Abi) Eh kalian udah balik! Gimana? Berhasil?
Abi : Lumayan sih, tapi tetep aja ada perusahaan swasta yang nolak.
Dharma : Yang penting kan nggak semuanya nolak. (melihat ke arah Erik) Gimana, Rik? Udah diumumin di Facebook?
Erik : Udah. Lumayan banyak juga yang respon. Mereka nanya gimana cara nyumbangin dananya.
Tisa : Lewat rekening tabungan kita kan?
Erik : Oh iya, iya. Sorry lupa. (nyengir)
Tisa : Eh setelah diitung-itung, kita dapet sumbangan dananya 1 juta nih. Kira-kira cukup nggak?
Aurel : Cukuplah kira-kira.
Dharma : Balik yuk! Capek nih. Lagian juga udah pada selesai kan?
Abi : Iya yuk! (melengos pergi ke luar pintu)
Aurel : Hei, kalian! Tunggu!
XXXXX
Adegan 16
Setelah dzuhur anggota PEBU berkumpul diruangan, mereka mengecek kembali persiapan untuk acara besok.
Aurel : (melihat arloji) yaelah, kemana nih yang lain? ngaret banget sih!
Erik : kondisi mendukung kita Rel.
Aurel : maksudnya?
Erik : masa kamu gak ngerti sih Rel.. cape deh!
Aurel : ah, ngaco! Oya, nyokap kmu udah balik?
Erik : udah koq. Kenapa?
Aurel : hhe.. lucu deh! Tampangnya mandiri. Tapi aslinya anak mamih! Hehe
Erik : hmm.. tapi gak ada salahnyakan?
Aurel : hehe.. gak salah sih. Tapi lucu aja,
Erik : ah, ledek nih Aurel (mendorong bahu Aurel)
Aurel : emang bener kan?
Erik : Rel. Kamu udah makan?
Aurel : udah barusan. Kamu sendirii?
Erik : aku belum makan nih! Anter aku yuk! laperr!
Aurel : tapi, sebentar lagikan kumpul!
Erik : sebentar aja Aurel. Please! Nanti aku sakit lagi nih, kalo telat makan.
Aurel : ye.. jangan ngomong gtu, iya-iya aku antar.
Erik : yuk (memegang lengan Aurel)
Di kantin.
XXXXX
adegan 17
(Aurel sedang membereskan kertas-kertas di ruang PEBU, tak lama Erik datang)
Erik : cekrek! (memotret Aurel) hehe
Aurel : ah, jail nih erik..
Erik : cekrek, cekrek.
Aurel : Erik, ah,, (lari merebut camdig Erik)
Erik : eh,eh,eh...
Aurel : sini camdig nya,
Erik : ets! Jangan dong! Mendingan kita foto bareng. Yuk?
Aurel : dih, kerjaan aku masih banyak.
Erik : udahlah, tinggalin dulu sebentar! Nanti aku bantuin !
Aurel : yaudah, janji ya? Mau bantuin aku?
Erik : okeh (mengacak kerudung Aurel)
Erik : senyum dong Rel.
Aurel : iya, ini juga udah senyum,
Erik : kurang lebar senyumnya!
Aurel : chiis..
(Aurel dan Erik foto bareng. Tiba-tiba Tisa masuk!)
Tisa : Rik..? (tisa langsung cemberut melihat Aurel dan Erik yang masih foto-foto dan segera pergi)
Tisa : (duduk ditaman sekolah) Erik, kenapa kamu lebih memilih Aurel? Kamu gak tahu apa, perasaanku kaya gimana. Aku suka sama kamu Erik. Hm.. bodoh banget sih aku. Kenapa aku suka sama cowok yang bener-bener dia gak suka sama aku.
Malah, aku menghindari cowok yang suka sama aku. Maafin aku ya bi.
Mungkin aku harus melerakan Erik untuk Aurel. Dan aku kan mencoba memberi kesempatan buat Abi. Yah.. ini saatnya aku membalas perasaan Abi.
(mengusap air mata)
XXXXX
adegan 18
Akhirnya hari H yang ditunggu telah tiba. Grup PEBU sedang menyiapkan aula tempat acaranya berlangsung karena beberapa jam lagi acara akan dimulai. Beberapa penonton mulai memadati kursi undangan. Aurel dan Dharma yang menjadi pembawa acara segera memulai acara.
Aurel dan Dharma : Assalamualaikum wr. wb!
Penonton : Waalaikumsalam wr.wb.
Aurel : Terimakasih kepada seluruh tamu undangan dan juga teman-teman yang berkenan hadir pada acara kita hari ini.
Dharma : Ya, pagelaran pentas budaya dengan tema “Mari Kita Lestarikan Budaya Bangsa” ini kami adakan karena rasa keprihatinan kami atas pengklaiman budaya Indonesia yang sedang terjadi akhir-akhir ini.
Aurel : Di acara kali ini, kami akan menampilkan tarian Saman dari Aceh yang akan ditampilkan oleh tim tari sekolah ini, Fashion Show Batik dari tim model sekolah ini pembacaan puisi tentang bangsa, dan juga batik-batik hasil karya murid-murid SMK Gelora Bangsa yang ditampilkan di belakang kami ini.
Dharma : Sekarang marilah kita mulai acara ini dengan membacakan basmalah!
Aurel : Penampilan pertama adalah tarian Saman dari Aceh yang ditampilkan oleh tim tari SMK Gelora Bangsa
Penonton : (tepuk tangan)
~~~
Dharma : Selanjutnya yaitu Fashion Show Batik dari tim model smk Gelora Bangsa
~~~
Aurel : Dan acara yang selanjutnya yaitu pembacaan puisi tentang bangsa. Penampilan pertama dari Tatu Mastupah
~~~
Dharma : Puisi kedua akan dibacakan oleh SitI Masitoh!
~~~
Aurel : Selanjutnya puisi yang akan dibacakan oleh Dea Miftahul Jannah!
~~~
Dharma : Dan puisi yang terakhir dibawakan oleh Imas Tatu Alawiyah!
~~~
Aurel : acara demi acara telah selesai dilaksanakan, kami sebagai emci mohon maaf bila ada kekurangan. Akhir kta wabilahitaufik wlhidayah ass...
(Namun sebelum mengakhiri acara ini, Grup PEBU membawakan sebuah puisi)
Kata orang negeri ini bagai gadis cantik
Yang dilirik ribuan orang di belahan dunia
Dari Sabang sampai Merauke
Memancarkan jutaan keelokan yang menawan
Lihatlah kawan, si pirang berkulit putih
Berbondong-bondong melangkahkan kaki di bumi pertiwi
Mereka hanya ingin berkenalan
Dan mengapresiasi lewat rasa dan karsa
Sedang si anak bangsa asyik dalam mimpi semu
Malu memakai baju kearifan lokal
Tapi bangga akan budaya asing
Termanjakan teknologi yang serba modern
Hingga lupa akan Ibu pertiwi
Yang telah mengandung dan membesarkannya
Namun, tatkala warisan bangsa diakui negara lain,
Barulah semut-semut menjerit
Berteriak dengan semangat berapi-api
Menjunjung harkat dan martabat bangsa
Kini Sang Ibu meneteskan air mata
Sang garuda hanya menunduk
Badan yang kokoh berdiri tanpa jiwa
Karena budaya sebagai ruh telah mulai terkikis
Oleh tebing-tebing keangkuhan
Karya: Anisa Kusuma Wahdat
The End
Langganan:
Postingan (Atom)
AKSI NYATA PMM "RENCANA TINDAK LANJUT DARI HASIL ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN"
Berikut rancangan asesmen awal pembelajaran Berikut Nilai peserta didik beserta rencanan tindak lanjut
-
LAPORAN KUNJUNGAN STUDI MUSEUM LISTRIK ENERGI BARU DAN MUSEUM PENERANGAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH Diajukan untuk memenuhi salah satu t...
-
Memiliki pasangan yang sempuran adalah dambaan setiap orang, baik itu pria maupun wanita mereka menginginkan pasangan yang ideal. Namun ...