Sabtu, 10 Desember 2016

Jodoh itu kita yang menentukan dan Allah yang merestui



Memiliki pasangan yang sempuran adalah dambaan setiap orang, baik itu pria maupun wanita mereka menginginkan pasangan yang ideal. Namun Allah telah menjanjikan satu kepastian, bahwa wanita baik akan disandingkan dengan pria yang baik pula, begitupun sebaliknya. Hal itu sangat familiar, sudah banyak orang yang mengetahui kepastian sang Khalik terhadap hal tersebut.

Namun yang menarik disini  aku dan sahabatku sendiri memiliki pandangan yang berbeda dan berlawanan. Tadi pagi kami bertemu di suatu tempat, pertemuan ini memang sudah direncanakan dari jauh-jauh hari untuk saling melepas rindu setelah sekian lama tak bertemu, namun menginjak usia kami yang hampir genap 20 tahun, percakapan kami naik satu tingkat. Di ujung caffe, kami tengah terperangah, saling  memandang bahwa persahabatan kami yang sudah bertahun-tahun tak menjamin satu rasa dan satu pandangan termasuk pandangan mengenai “jodoh”.

Berawal dari pemberitahuan di timeline, bahwa kaka kelas kami akan segera menikah, kami terperanjat karena usia beliau dengan kami hanya terpaut satu tahun. Dari hal itu lah, kami mulai mengeluarkan asumsi masing-masing.

“Jodoh itu gak bisa ditebak ya, sekeras apapun kita mencari jodoh, kalo memang bukan waktunya pasti ga bakal dapet, begitupun sebaliknya mau sekuat apapun kita nolak seseorang, kalo udah jodoh pasti Allah bakal mempertemukan di plaminan” ucap aku setelah usai membaca timeline tersebut.

“Menurut aku gak gitu, Ra..”
Yati menempali ucapanku. Aku menggernyit. Lho?

Yati merekatkan rahang.
“Menurut aku, jodoh itu harus di cari! Karena misalnya kalo kita diem mulu dirumah, sampai kapanpun, sampai zaman jebot sekalipun, kita gak akan bertemu dengan jodoh kita”

Aku melongo, gak habis fikir dengan sahabat dekatku, padahal aku mengira kami mempunyai pandangan yang sama terhadap apapun, namun ternyata tidak dengan pandangan mengenai jodoh ini, disana aku tak mau kalah, aku mencoba menguatkan asumsiku.

“Yatt, coba deh kamu bayangin. Semua peristiwa, kejadian, bencana, kebahagiaan yang ada di muka bumi ini semua itu rencana Allah, kehendak sang ilahhi. Semuanyaa yat termasuk jodoh, sekalipun kamu mau berdiam diri dikamar seumur hidup kamu, jika Allah menghendaki kamu berjodoh dengan seseorang, maka bukan hal yang sulit untuk Allah mempertemukan kalian.” Aku menegaskan

“Ra, tapi semuanya ga semudah itu, kita juga jangan hanya cukup dengan doa yang kita panjatkan pada Allah, karena Allah juga menginginkan kita untuk berusaha, inget Ra! Allah tidak akan mengubah kaum-Nya selain kaum tersebut berusaha untuk berubah. Paham Ra maksud ku?” tanya Yati meyakinkaku.

“Tapi Yati, remember it! Aku mengerti itu, tapi disini aku cuma mau mengingatkan kamu bahwa Allah telah mengatur semuanya, begitupun persahabatan kita yang telah bertahun-tahun ini, dan kita sebagai hamba, hanya bisa menerima dan menikmati yang telah Allah rencanakan, baik itu kebahagiaan maupun kesengasaraan”
aku menunjuk nunjuk Yati. Perdebatan kami makin menjadi, walaupun sesekali mengundang perhatian orang lain yang tengah menikmati hidangan burger khas caffe gaul ini. Ternyata Yati juga tak mau kalah.

“hhh.. kebahagiaan dan kesengsaraan itu pilihan Ra, bukan takdir. Semuanya tergantung manusia itu sendiri, kalo mau bahagia yang cari bagaimana jalan menuju kebahagiaan, tapi kalo mau sengsara, ga usah repot kesana-kesini, kita ga berusaha  dalam satu hal juga akan membuat manusia tersebut sengasara”


“lhoo.. lhoo, sejak kapan kamu punya asumsi seperti ini, aku heran deh!”
Aku nambah tidak memahami jalan fikiran Yati.
“Ra, aku lebih lho dewasa dari kamu!” Yati tersenyum membanggakan diri.
“Hahh? Apa karena usia kamu lebih tua beberapa bulan dari ku kamu menyatakan demikian? Iya?” aku menggerutu

Yati mengangguk pasti. Aku menggeleng, tersenyum tipis. Namun kemudian sahabat kami Fitri melambaikan tangan dari pintu masuk caffe.

“Hai guys, maaf nih aku telat, kalian udah lama?” tanya Fitri. Kami berdua diam, tak membalas sapaan dari Fitri.
“By the way, koq kalian mukanya ditekuk gitu sih? Apa gara-gara kau telat kalian jadi gini?” tanya Fitria. Kami hanya saling pandang, namun tak lama Yati angkat bicara.
“Fit, to the point aja, menurut kamu jodoh itu ditentukan oleh Allah atau kita sendiri?”  tanya Yati.
“Hahaha” Fitria terbahak mendengar pertanyaan yang Yati lontarkan.

“Jadi  itu yang bikin dua orang sahabat saling menekuk muka walaupun udah lama ga ketemu, yaammpun.. pleas deh! Kaya anak bocah yaa kalian” Fitria menertawai kami.
“Bukan gitu Fit, abisnya Yati tuh yang gak percaya sama takdir Allah” aku menjelaskan
“koq aku? Kamu kali tuh, yang selalu punya asumsi bahwa kita semua harus manja, gak mau berusaha” Yati mengelak.
“Apaan sih? Kan kamu duluan yang  bilang kalo kamu gak setuju kalo aku bilang jodoh itu Allah yang rencanakan”

“lhaa.. tapi kita Ra yang rencanain, coba deh, kamu misalnya mau nikah sama seseorang, itu berkat pilihan kamu kan? Keinginan kamu kan? Terus kalo misalnya kamu gak jadi dan cari cowo lain, itu bisa aja kan dengan mudah terjadi? Berarti itu rencana manusia itu sendiri Ra..” Yati bersikukuh dengan asumsinya.

“Begini-begini yaa guys, sahabat-sahabat tersayangku, Yati dan Raeni. Aku paham betul apa yang kalian debatkan, dan semuanya benar, baik itu pendapat kamu Ra, begitupun dengan pendapat kamu Yat, that’s right”

Kami saling pandang, keheranan.
“Jelas-jelas kita beda pendapat, tapi dengan mudahnya kamu bilang pendapat kita sama, ngaco kamu Fit!” Yati geram.

“Aku serius, pendapat kalian itu sama aja, cuma beda penggunaan bahasa aja koq Raa,Yat.” Firia berusaha meyakinkan kami

“Aku pernah baca Allah memang menakdirkan semua peristiwa yang ada di muka bumi ini. Tapi ingat! Takdir Allah itu terbagi menjadi dua, takdir mubram yaitu takdir yang tidak bisa kita hindari seperti kematian dan satu lagi yaitu takdir muallaq merupakan takdir Allah yang bisa kita rubah termasuk jodoh.” Fitria memelankan suaranya, berusaha meredam amarah kami dan menjelaskan perlahan dan mendetail

“Terus menurut kamu?”tanya aku memastikan

“iyaa. Jodoh itu memang kita yang menentukan, namun Allah yang merestui. Jadi walaupun kita sudah merencanakan dengan siapapun pasangan kita, jika Allah tidak merestui maka itu tidak akan terjadi, begitupun sebaliknya” Jelas Fitria.

Aku dan Yati mengangguk, ternyata kami keliru mengenai hal tersebut, untunglah Fitria datang dan melurusi asumsi kami.  Untuk itu, kita sebagai muslim seharusnya meyakini takdir sang Khalik, dan seperti yang di katakan di awal paragraf diatas, jika kita menginginkan jodoh yang baik maka benahi dan persiapkan diri untuk menjadi yang terbaik, karena sesungguhnya jodoh adalah cerminan dari diri kita sendiri.
Sekian

#30DWC Hari ke-10

4 komentar:

  1. jodoh sdh diatur, saya kok sangat sulit dpt jodoh? saya kalau ngejar cewe selalu cowok lain yg menang, saya yg selalu kalah dan mundur.. saya umur 42 thn msh nganggur dan jomblo. dulu thn 2003 saat msh kerja di majalaya bdg saya sering dimutasi, diremehkan teman dan atasan krna otak dan tenaga saya payah, uang sering dipinjam teman teman tp bnyk yg tdk mau bayar, shg saya tdk betah dan mengundurkan diri, nyari kerja lg baru sebentar dipecat krna tdk becus kerja, nyari kerja lg sulit. di kampung saya di prwkerto buka usaha kecil kecilan bangkrut, jualan barang secara online tdk laku laku.. dulu saya di bdg kalau nyari jodoh sering ditolak cewe, diremehkan cewe, dibohongi teman, dimanfaatkan teman, diancam org, dipukul orang dll.. di kampung saya nyari jodoh tambah sulit krna sepi dan cewe yg jarang ada yg cantik, kalau ada yg agak cantik saingannya bnyk.. akibatnya saya selama 15 thn tiap hari marah marah, berkata kotor, susah tidur, kdng banting barang barang, sering berdoa yg buruk buruk dll. apa saya kena gangguan ghaib? dulu kakek dan uwa saya paranormal sakti.. saya sdh 12thn agak rajin ibadah tp nasib tdk berubah.. dulu thn 2003 saat merantau ke bdg saya melamar cewe nama nya nurjanah (ciparay), tp lamaran saya ditolak, saya sampai skrng blm mampu melupakan dia. yg bikin saya cinta mati dg nur krna dia cantik, pendiam, lugu, rajin sholat, tdk matre, jarang keluyuran, dia juga jadi tulang punggung keluarga krna ortu nya petani miskin. saya mengira nur jodoh saya, krna saya kalau ada di dkt dia hidup saya semangat, hati saya damai, tp ternyata dia cewe yg paling sulit saya dapatkan. saya ngejar dia 2 thn (2001-2003) tp saya ditolak habis habisan pdhl dia sdh putus dg pacarnya. saya bilang kpd dia saya tdk akan nikah atau akan bunuhdiri jika dia menolak saya terus, tp dia tetap menolak saya. nur mentang2 cantik shg sombong dan jual mahal. saya pernah diusir sama dia saat saya main ke rumahnya, mungkin dia sdh dipelet cowok lain shg kelakuan nya spt kemasukan jin.. dia memuja mantan cowoknya dan dia meremehkan saya. saya nyari cewe yg lain gagal lg. saya ditolak lagi, dibohongi teman, dimanfaatkan teman dll saat nyari cewe. saya sdh pernah ditolak cewe 7x. bukan krna saya kurang ganteng tp krna saya cupu dan loyo. cewe suka cowo yg jantan atau yg mapan. thn 2005 saat nur sdh nikah dg mantan pacar nya saya sering kirim surat berisi kata kata kasar dan ancaman kpda dia shg dia keguguran 3x krna sakit hati, kemudian thn 2009 dia cerai dg suaminya dan nur mencari cari saya supaya saya melamar dia, tp saya tdk berani datang krna saya yg merusak rumah tangga dia. selain itu saya sdh di kampung tdk merantau ke bdg lagi. tp saya sdh minta maaf kpd nur lewat surat. krna dulu saya lg stres berat krna saya merantau ke bdg sering dijahati org dan sering ditolak cewe. kemudian saya pulang kampung saya nganggur dan jomblo berthn thn. kalau nur bukan jodoh saya, kenapa saya seumur hidup cuma mencintai dia seorg. kpda cewe lain saya tdk pernah bsa mantap.. saya selalu ragu, minder dll.. saya yg berjuang dan berkorban mati matian utk mendapatkan nur, saya tdk dpt apa apa, tp cowok lain yg nyantai malah bsa nikah dg dia. mungkin krna saya cucu paranormal sakti shg nasib saya sial terus. meski saya terus meningkatkan ibadah tp nasib tdk pernah berubah. saya sejak kecil sering dibully teman. ada yg bilang saya bodoh dan lemah, manusia aneh, tdk punya masa depan, tdk berguna dll..saya kalau dihina, ditipu, dipukul, difitnah dll saya msh agak tegar tp saya kalau ditolak cewe, terutama cewe yg sangat saya cintai saya langsung terpuruk.. saya skrng males nyari cewe dan nyari kerja krna trauma. selain itu hati saya dipenuhi kemarahan, kebencian dan dendam.. solusinya bgmana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mangga datang ke BANTEN ... 081 8484 347

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Mass ofid.... salah satuu yg hrs mas ofid lakukan adalah buang semua amarah,dendam dan kebencian, berdamaii deng hatiii,iklas berusaha dan berserah pada sang khaliq, pastiiii kl mas ofid bisa jlnkan ituu insyaAllah Allah beri jalan

    BalasHapus

MODUL 4 PPKN KELAS IV (Empat)

Rabu, 10 Februari 2021 Hallo, selamat pagi. semoga semuanya selalu dalam keadaaan sehat. Silahkan pelajari unit 2 bagian B ya tentang Sika...