Selasa, 06 Desember 2016

Cinta Sejati Hanya Datang Sekali part III


--2013: Cintaku? ya Kamu!--

“Tak akan aku mendua, karena aku memilih setia”

“Kamu hati-hati Zi”
Kataku saat Uzi mulai bersiap pulang. Malam itu Uzi kerumahku untuk berpamitan karena esoknya ia mau ke Surabaya.
“Iya, aku bakal kangen banget sama kamu Ra”
Jawab Uzi, ia akan lama di Surabaya.

Setelah Uzi berlalu, aku tak langsung masuk rumah, dipekarangan aku menatap langit yang kemerlap bintangnya begitu memukau. Aku menunjuknya.. indah sekali. Namun tiba-tiba seorang pria duduk disampingku.
“Indah yaa Ra..”
ucap pria itu. Aku menoleh cepat.
“Azrin? Kamu ngapain disini?”
aku heran
“hay Raa. Gimana kabar kamu?”
Jawabnya santai.
“hhhmm,, aku baik. Kamu ada perlu apa kesini Zrin?”
Aku nambah heran, kenapa ia tiba-tiba ada disini, padahal Uzi baru saja keluar. Apa mereka saling bertemu? Aku celengak celinguk, memerhatikan garasi, aku takut Uzi masih disana karena aku gak mau dia salah paham.
“kenapa Ra? Kamu takut Uzi liat kita?”
Tanya Azrin
“lho.. ngapain harus takut? Aku kan ga ada apa-apa sama kamu!”
Aku memperjelas keadaaan, Azrin itu pria yang begitu mencintaiku, walaupun sudah beberapa kali aku tolak, tapi ia tetap bersikukuh. Terus mencoba dan mencoba, hingga sampai detik ini, dia mengungkapkan perasaannya lagi untuk ku.
“Ra... kenapa kamu tega banget sama aku? Aku sayang kamu Raaa...”
Ucap Azrin, ia memegang paksa tanganku
“Maaf Zrin, aku gak bisa nerima cinta kamu. Aku mencintai Uzi”
Aku melepaskan genggamannya, aku terpaksa mengatakan perasaanku, karena aku mau Azrin tahu agar ia sadar untuk tidak lagi mengganggu hubunganku dengan Uzi.
“aku tahu Raa. Suatu saat aku hanya ingin kamu tahu. Sampai kapanpun aku bakal nunggu kamu Ra. Aku akan setia disini.”
Kata Uzi menatap mataku. Aku heran, kenapa Azrin setulus itu. Ucapannya begitu lembut sekali, rasa sabar yang mendalam terpancar dari matanya yang sedikit berkaca-kaca.
Azrin meninggalkanku dengan kata terakhir itu. ahh.. apa yang harus kuperbuat? Aku mencintai Uzi, tapi kenapa ketulusan Azrin membuat aku tak kuasa melihatnya, gak tega, Zrin.. maafkan aku. Aku yakin suatu saat kamu bisa menemukan cinta sejatimu.

Malam berlalu.
Pagi suntuk, aku bangun cepat hari ini karena akan ada kuis di sekolah. setelah selesai aku segera menuruni anak tangga, pamitan pada Mama dan Papa, dan menunggu supirku di depan gerbang.
Namun, supirku tak kunjung menjemputku. Aku terus melihat jam, khawatir aku kesiangan nanti. tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depanku,aku mengenalnya, itu mobil Azrin. Azrinpun membuka jendela dan meneriaki tawarnnya untuk mengantarku.
“Raa, udah siang nih. Kamu ga takut kesiangan?”
Hhhh aku menggeleng, awalnya aku menolak namun pukul menunjukan 07.00 sedangkan kuis akan dimulai 15 menit lagi, kalo nunggu mang Edo supirku pasti bakal setengah jam lagi, dengan terpaksa aku mengiyakan tawaran Azrin. Memasuki mobilnya dan melaju cepat. Kebetulan aku satu sekolah dengannya.
Di mobil aku sama sekali tak mengucapkan kata apapun, padahal Azrin sedikit berbasa-basi untuk memulai percakapan. Aku tak menggubrisnya. Setelah sampai di sekolah, aku segera membuka pintu mobil untuk turun. Dan tiba-tiba Azrin berkata
“ Uzi beruntung punya pacar kaya kamu Ra..”
aku menoleh.
“makasih Zrin” aku keluar dan segera menuju kelas.
Bel berbunyi, bertanda peljaran hari ini selesai. Mang Edo sudah menjemputku, aku segera berlalu.

Aku duduk diruang tengah ditemani secangkir teh hangat, diluar hujanturun lebat. Aku merekatkan sweterku, ponselku berdering, ada panggilan masuk dari nomor baru. Aku menganggkatnya.
“Hallo Raa..”
Ucapnya dari sebrang sana. Aku mengenali suara itu.
“Azrin?”
Dugaanku tepat yang menelpon itu Azrin.
“ada apa lagi sih Zrin?”
Aku mulai kesal.
“Ra, kamu tahu kan aku sayang sama kamu?”
Tanya Azrin, aku benar-benar enggak habis pikir dengan pria yang satu ini, ia terus menggangguku, lagi dan lagi.
“kamu tuh yaa. Aku tahu itu, tapi kamu juga tahu kan. Aku mencintai Uzi bukan kamu. Dan aku enggak mau kamu ngeganggu hubungan aku dan Uzi”
Nada suaraku makin tinggi.
“I know that, tenang Ra, selama Uzi enggak tau aku enggak bakal jadi perusak hubungan kamu” kata Azrin
“haa? maksud kamu?”
Keherananku semakin menjadi
“iyaa, aku siap jadi selingkuhan kamu Ra”
Aku menutup mulutku, godaan macam apa ini? kenapa Azrin mengatakan seperti itu? Apa dia benar-benar mencintaiku sampai itu berkata seperti itu? Oh Tuhan, bantu aku. Apa yang harus ku perbuat.
“aku rela seperti ini Ra, karena aku enggak bisa terus membohongi perasaanku, aku benar-benar mencintaimu Raaa. Trust me!”
Aku masih diam. Menarik nafas panjang.
“Zrin, aku tahu kamu begitu mencintaiku. Tapi maaf, aku enggak bisa menerimamu sebagai pacar karena aku sudah punya Uzi. Aku harap kita bisa bersahabat Zrin, cinta tidak selalu harus memiliki.” Jawabku
“kamu tega Raaa.........!!!!!” ucap Azrin dengan nada kecewa dan nut nut nut... panggilan berakhir

#30DWC Jilid 3 hari ke- 7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKSI NYATA PMM "RENCANA TINDAK LANJUT DARI HASIL ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN"

Berikut rancangan asesmen awal pembelajaran Berikut Nilai peserta didik beserta rencanan tindak lanjut