Kamis, 22 Desember 2016

Jodoh Pasti Bertemu part 2




"Segala sesuatu tak bisa dipaksakan begitupun hati, ia akan memilih mana yang harus ia pilih"

Disudut kamar aku terus memikirkan Taufan, ucapan terakhirnya di danau siang itu membuat aku mengingat-ingat masa masa yang telah aku lewati bersamanya. Kini aku baru menyadari mungkin perhatian Taufan selama ini karena rasa itu, ah.. ruwet sekali. Kenapa Taufan berbicara seperti itu? Padahalkan ia tau sendiri kalo aku masih bersama ka Ripa. Tapi kenapa aku sedih? Apa mungkin aku sedih melihat keadaan Taufan sekarang? tapi kenapa aku juga lari meninggalkannya? Padahal mimisan di hidungnya terus mengalir,  Kebimbangan ini membuat aku lepas kendali, aku tidak tau harus bagaimana.

Aku segera mengusap air mataku saat mamah mengetuk pintu.
“iya mah...” aku segera membuka pintu, ternyata ka Ripa sudah menungguku diruang tamu.
“ada apa ka?” tanyaku langsung
“Manda.. kenapa kamu bicara seperti itu?”
“udahlah kak. Kaka mau ngapain kesini?” ucapku tanpa basa-basi.
“kaka minta maaf soal kemarin. Kamu mau kan maafin aku?”
Aku menunduk.. lagi lagi air mataku menetes
“kamu kenapa Manda?” Ka Ripa memegang tanganku
Aku berusaha menyeka air mataku.
“Manda.. maafin aku. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi” ka Ripa merekatkan genggamannya, tapi aku melepaskan gengaman itu.
“maaf ka.. aku rasa hubungan kita sampe sini aja.”
“apa? Manda kamu becanda kan?” ka Ripa terlihat tidak terima.
“aku serius! Dan terima kasih atas semuanya ka. Maaf jika selama ini aku hanya merepotkan kaka”
“sayang? Kamu sama sekali gak ngerepotin aku. Aku sayang sama kamu”
“maaf ka! Aku permisi” aku segera masuk kamar dan meninggalkan ka Ripa begitus aja.

XXXX

What? Aku udah mutusin ka Ripa? Ya Tuhan,, apa sebenarnya yang aku mau? Kenapa aku tega seperti ini? hiks hiks.. apa ini menandakan bahwa aku memilih Taufan? Ah.. iya mungkin ini jawabannya. Aku segera menelepon Taufan.Tak ada balasan.
“Fan.. kamu kemana sih? Maafin aku fan,, angkat telpon aku...”
aku terus menghubunginya tapi tetap saja, tak ada jawaban. Oh god.. kenapa perasaan aku gelisah seperti ini? ada apa dengan Taufan sebenarnya? Aku bergegas menuju rumah Taufan.

Saat aku mencoba menelpon taufan kembali, ternyata kali ini diangkat
“Hai Manda, ada apa?..”
“fan? Kamu dimana?”
“aku disini, aku seneng kamu nelpon aku”
“dimana fan? Kamu baik-baik aja kan?”
“tenang, aku akan selalu baik.. maafin aku ya soal waktu itu ”
“iya aku udah maafin kamu, tapi bener kan kamu baik-baik aja?”
“iya Manda.. kamu lagi dimana emang? Koq berisik?”
“aku lagi dijalan nih.. mau  kerumah kamu”
“kamu mau kerumah aku? Ada apa emangnya?
“hm.. aku cuma mau mastiin kalo kamu baik-baik aja”
“kamu kangen sama aku ya?” Taufan sempat saja becanda di saat aku panik dengan keadaannya
“hmm.. nggak lah”
“cie.. yaudah. Aku tunggu kamu ya. Hati hati manda”
“iya..”
Tak lama aku sampai dirumah Taufan.

“Ke taman samping aja”
Ada pesan masuk dari Taufan

Aku tersenyum.
Terlihat Taufan telah duduk di kursi taman.
Aku langsung duduk disampingnya.
“hey.. Manda”
Aku tersenyum
“kamu sama siapa? Dianterin supir kamu? tumben kamu kesini. Ada apa?”
“emang gak boleh ya?” aku duduk disamping Taufan
“boleh lah.. kata siapa gak boleh”
“abisnya kamu nanya gitu, aku cuma mau mastiin kalo kamu bak baika aja”.
“iya.. iya. Seperti yang kamu liat. Kalo aku baik-baik aja”
“oyah. Mata kamu sembab. Abis nangis ya?” tanya Taufan
“hm.. nggak koq, sok tau kamu”
“jujur sama aku. Kamu nangis kenapa? Gara-gara aku kemarin ya? Maafin aku manda”
“aku udah putus sama ka Ripa”
“koq bisa? Kenapa?”
Aku mengagkat bahu
“kalo emang gara-gara aku. Aku benar-benar minta maaf, kemrain  aku cuma mau jujur tentang perasaanku ke kamu manda”
“bukan gara-gara kamu koq.. ini gara-gara perasaanku”
“maksud kamu?”
“aku juga sayang sama kamu” aku menatap wajah Taufan
Taufan tak percaya dan langsung memelukku. Aku  pun membalas pelukannya
“makasih ya Manda.. aku sayang banget sama kamu”
“iya.. aku juga”
“hm.. berarti kamu mau kan jadi pacar aku?”
Aku mengangguk.
Lagi lagi Taufan memelukku erat, aku merasa sangat nyaman berada dipelukannya

XXXX

Akhirnya, kini aku telah menemukan cinta sejatiku, seseorang yang telah lama aku tunggu dan ternyata ia adalah sahabat dekatku, sahabat yang selalu ada di setiap haiku. Terimkasaih Tuhan, Engkau telah mempertemukan kami, walaupun jalan itu sulit kulalui, akhirnya aku sanggup Tuhan, terima kasih ..
Tak lama terdengar dering ponselku.
“Manda?” dari Taufan
“iya?”
“aku jemput ya..”
“mau kemana?”
“ada deh.. tunggu aku sayang”
Aku tersenyum bahagia.


#30DWC hari ke 23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MODUL 4 PPKN KELAS IV (Empat)

Rabu, 10 Februari 2021 Hallo, selamat pagi. semoga semuanya selalu dalam keadaaan sehat. Silahkan pelajari unit 2 bagian B ya tentang Sika...