Selasa, 13 Desember 2016

MALU BAPER MULU

"Jika aku menanam yang baik, maka nanti aku akan menuai hasil yang baik"
         
         Sore yang indah, ilalang bergoyang mengikuti hembusan angin yang menyejukkan, manis. Di beranda rumah aku ditemani sebuah novel romantic. Di novel itu menceritakan kisah seorang perempuan sederhana, namun bernasib baik. Sesekali aku mengkhayal, mengira-ngira masa depanku nanti. apakah akan semanis kisah perempuan di novel ini? memiliki segudang prestasi, teman yang banyak, ilmu yang berlimpah, keluarga yang rukun dan bahagia serta memiliki pasangan yang mampu memimpinnya di dunia maupun akhirat, ahhh.. aku iri pada kisah perempuan di novel ini. Rasa penasaran untuk mengetahui ending kisah ini membuat aku terus mengebet halaman demi halaman, penuh takjub. Ternyata untuk memperoleh nasib baik harus melalui liku-liku kehidupan, tak semulus yang aku fikirkan, alur mundur yang penulis suguhkan begitu terstruktur, pembaca seolah mampu menikmati kisah yang dibangun secara rapi dan bertahap. bahasa yang mudah dipahami membuat imajinasi yang tergambar di fikiranku begitu nyata, aku merasakannya. Lagi-lagi hatiku iri dibuatnya, dan aku hanya bisa satu, berdoa. Kepada Tuhan aku selalu mengeluh hal apapun, termasuk hal tentang perasaan.

          Aku sosok wanita sedikit pendiam, namun pemerhati yang selalu berusaha mencari tahu tentang seseorang di sekitarku. Aku juga typical wanita perasa, alias baper. Kata ini yang kadang membuat ending khayalku terhenti, aku malu.
Bayangkan saja, aku bisa ramah terhadap orang yang baru saja ku kenal, anehnya aku tak fikir panjang, dan menganggap itu wajar. Kadang orang sering bilang aku polos. Entah harus seperti apa aku bersikap, yang jelas memang benar aku wanita baperan mulu.

          Jujur saja terkadang jika melihat pria yang secara fisik terlihat soleh, hatiku langsung mengadu kepada Tuhan, aku ingin pasangan seperti itu dengan di ikuti beberapa alasan kenapa aku menginginkannya setelah itu diam. Esoknya jika aku melihat pria yang terlihat cerdas dan bertanggung jawab aku melaukan hal yang sama, menyemogakan dan kembali diam, tak berani menstalking lebih dalam tentangnya. Dan anehnya juga jika aku bertemu dengan sosok badboys aku kembali menyemogakan dengan alasan ingin membantu merubah akhlaknya, dan macam-macam.

          Aku sendiri juga heran, kenapa setiap pria yang kutemui selalu aku panjatkan doa keinginanku untuk bersamanya. Tapi sepertinya Tuhan belum menjawab doaku, buktinya menjelang usiaku yang ke 20 aku masih sendiri, padahal aku ingin di ualngtahunku yang ke-20 nanti aku bisa memiliki seseorang yang mencintaiku secara tulus, tuh kan aku baper lagi. Kalo bukan hati sendiri, aku akan malu besar, selalu mengharapkan pasangan. yah.. tapi aku yakin suatu saat doaku mampu terwujud, mungkin untuk saat ini aku hanya bisa mempersiapkan diriku, karena keyakinanku satu. Jika sekarang aku menanam yang baik maka nanti aku akan menuai hasil panen yang baik, begitupun sebaliknya. Tuhan, jika memang untuk menuai hasil yang terbaik harus memerlukan waktu yang lebih lama lagi, aku akan sabar menunggu. Sampai nanti waktunya tiba, waktu dimana Engkau mempertemukan kami di tempat yang halal dan diridhoiMu.

Sekian
13 Desember 2016
#30DWC hari ke -13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MODUL 4 PPKN KELAS IV (Empat)

Rabu, 10 Februari 2021 Hallo, selamat pagi. semoga semuanya selalu dalam keadaaan sehat. Silahkan pelajari unit 2 bagian B ya tentang Sika...