Jumat, 02 Desember 2016

Agent Of Change

Disadari atau tidak, dunia ini mengalami perkembangan yang sangat luar biasa dengan waktu yang relatif singkat,  setiap manusia dituntut untuk mengikuti perubahan tersebut agar dirinya mampu hidup dan bertahan dengan perkembangan yang ada. Namun, untuk berubah tidak semua orang dapat melakukannya sendiri karena dibutuhkan motivasi yang tinggi untuk dapat merubah diri tersebut. Tidak jarang orang tersebut merasa kesulitan dalam melakukan perubahan, namun suka tidak suka mereka harus berubah jika ingin bertahan, karena jika tidak itu akan menyebabkan dirinya tertinggal atau terbelakang.

Kini, Indonesia mengalami dampak dari majunya teknologi tersebut, tidak sedikit warganya yang lebih memilih mengadopsi budaya luar, semua berkiblat ke barat, mereka lupa akan budaya daerahnya yang sebenarnya jauh lebih baik dari yang sekarang mereka ikuti, jika sudah gini, tak ada yang bisa disalahkan

Ditambah, keadaan darurat di ibukota, saat perbedaan itu tak lagi mengindahkan bangsa, aku bukan bicara tentang agama, namun aku ingin kembali menatap indah negeriku, negeri yang memiliki simbol garuda, negeri yang memiliki bermilyar perbedaan suku, bangsa, ras, dan negeri yang memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika” . Saat dulu  perbedaan mampu meraih kemerdekaan, tapi sekarang? Perbedaan itu menjadi pembatas, bagai benteng tinggi yang memisahkan. Aah aku rindu negeriku yang damai. Negeriku yang bersatu walau banyaknya perbedaan. Kaum minoritas, kaum mayoritas mampu saling bahu membahu, berjabat tangan, dan maju bersama membangun bangsa.

Semua itu membutuhkan kerja keras bersama, terutama para pemuda Indonesia. Karena masyarakat membutuhkan pemuda yang peduli dan kritis. Banyak masyarakat yang tertinggal dan terbelekanag, yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan sehingga menyebabkan mereka tersudutkan dalam lingkungan, maka hal tersebut melahirkan kebiasaan kurang baik yang terjadi dengan sendirinya di lingkungan tersebut. misalnya :

Putusnya sekolah seseorang karena kurangnya ekonomi untuk membiayai administrasi sekolah sehingga mereka memutuskan untuk bekerja semampu mereka di usia yang masih sangat dini atau usia yang seharusnya masih menuntut ilmu di sekolah yang layak.
Seringnya pernikahan dini yang terjadi, hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya kepedulian seseorang terahadap masa depan yang lebih sukses, dan kurangnya pengetahuan akan rentannya menikah pada usia yang masih belum waktunya.
Banyaknya pemuda yang tidak mempunyai pekerjaan, hal tersebut terjadi karena kurangnya keterampilan dan rendahnya pendidikan.

Dengan itu, terketuk hati untuk menjadi seorang yang dapat mempengaruhi masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang mampu berdayakan diri kearah yang lebih baik, namun tidak mudah melakukan yang demikian, memerlukan waktu, tenaga, biaya dan keterampilan yang luar biasa. Selain itu juga perlunya rasa percaya masyarakat terhadap kita, dengan hal tersebut dapat memudahkan kita melakukan strategi-strategi ampuh untuk mencapai tujuan tersebut.

Adapun solusi alternatif untuk memecahkan hal tersebut adalah :
1.    Memberikan pelatihan pendidikan kepada masyarakat yang putus sekolah, berikut memfasilitasi dan memberikan motivasi yang mampu membuat masyarakat lebih tertarik dan semangat untuk ikut dalam pelatihan tersebut.
2.    Membantu menyadarkan atau memberikan seminar pengetahuan untuk para gadis yang kemungkinan untuk menikah pada usia yang belum cukup. Menjelaskan secara mendetail hal hal yang akan terjadi jika terjadi yang demikian
3.    Memberikan pelatihan keterampilan kepada para pemuda tersebut, dengan demikian pemuda mampu mengetahui dan mengasah kemampuannya sehingga akan mendapatkan pekerjaan yang layak
Banyak orang yang kurang mempunyai motivasi untuk berubah sehingga diperlukan pihak luar (agent of change) yang dapat memberikan dorongan kepada masyarakat agar mau berubah sesuai dengan kebutuhan yang mereka rasakan. Karena keterbatasan dalam segala hal yang membuat mereka tidak mampu bergerak sedikitpun, disini diperlukan tenaga ahli dalam memberikan motivasi agar masyarakat dapat benar-benar memercayai dan semangat melakukan pelatihan tersebut, sehingga jika hal ini dilakukan secara rutin dan berkelanjutan akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut. dengan itu mari kita menjadi agen perubahan yang mampu membuat perubahan yang berarti menuju kehidupan yang lebih bermutu. Indonesia memerlukan pemuda yang peduli, pemuda yang berkarakter, pemuda yang mampu menjadi agen of change bagi dirinya sendiri terlebih mampu menjadi agent of change untuk orang di sekitarnya.


#30DWC jlid 3 hari ke-2
karena semua dilindungi lingkup HAM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MODUL 4 PPKN KELAS IV (Empat)

Rabu, 10 Februari 2021 Hallo, selamat pagi. semoga semuanya selalu dalam keadaaan sehat. Silahkan pelajari unit 2 bagian B ya tentang Sika...