“Bu, Jika aku masuk surga nanti, hal pertama yang akan aku pinta adalah Ibu bahagia”
Aku termenung di balik jendela, setelah menyaksikan beberapa video singkat tentang kehebatan seorang Ibu. Aku tak lagi mampu menahan air mataku, terisak penuh haru. Fikiranku melayang pada kampung halamanku, tepatnya pada Ibuku nan jauh disana. Hari ini adalah hari ibu, semua orang merayakannya dengan menghabiskan waktu bersama sang malaikat terindah di dunia.
Tapi aku hanya bisa memandang potret ibu yang sesekali menyeka air mata yang tak henti mengucur. Aku rindu ibuku, rindu ini tak terbendung lagi, ingin sekali aku segera pulang dan bertemu Ibu, namun lagi-lagi tugas akhirku membuat aku terpenjara di perantauan, ingin meronta namun percuma, Ibu tak akan bahagia jika ia tahu akan membolos, untuk itu aku mencoba menahannya. Setidaknya untuk satu minggu lagi. Jika tiba pada saat itu aku akan pulang dan memeluk ibuku, wanita yang sangat aku cintai. Karenanya aku bisa ada di dunia ini, karena doanya aku bisa hidup di perantauan. Tanganku perlahan menulis di diaryku.
“Aku cengeng bu, aku anakmu yang paling enggak bisa nahan air mata, aku manja ya bu. Aku selalu nangis jika melihat suatu hal yang menyentuh hati. Aku anak yang lemah... tapi aku rindu Ibu, hari ini aku nangis lagi bu, apa Ibu juga merindukanku? Aku mencintaimu Bu..”
Aku memejamkan mata, menahan kerinduan ini. Aku mengerti aku harus kembali sabar menanti waktu untuk bertemu Ibu. Aku harus menyelesaikan semua tugasku dulu lalu pasti Allah akan mempertemukanku dengan Ibu. Aku sangat menunggu waktu itu Bu.. tunggu aku, anakmu yang sangat mencintaimu. Lebih dari apapun!
Di hari spesial ini, aku cuma mau ibu tahu, aku menyayangi Ibu selamanya. walau sampai nanti aku tiada, aku akan tetap menyayangimu. Big love you Ma :)
#30DWC Hari ke 24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar