"Kesetiaan yang dibangun dengan ketulusan akan menghasilkan rindu yang hakiki"
Pukul menunjukan sepuluh malam, mataku samasekali tak menegur meminta kantuk, tanganku masih lincah bergerak-gerak diatas keyboard. Aku masih mengerjakan tugas kuliahku. Beberapa kali aku mengusap peluh, merekatkan kedua tanganku pada jidat. Penat sekali seharian menyelesaikan tugas yang tak berujung dan tak bertepi ini, dari pagi buta hingga selarut ini karangan tugasku tak kunjung menemukan kata akhir. Namun tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku ternyata Ria, ia teman kostku. Segera aku membuka pintu untuknya dan Ria memintaku untuk menemaninya mencari makanan. ini salah satu kebiasaan anak kost, kalau pagi hari terasa sepi karena masih pada tidur dan kalau malam hari pada sibuk nyari makan, yayaya akupun mengiyakan apa kata Ria, sekalian aku juga sudah penat dengan tugasku. Kami segera menelusuri jalan pemuda, mencari tempat makan yang masih buka, setelah urusan perut beres kami pun berencana untuk nobar, yup! Karena perut udah terisi, dan tinggal menikmati sajian film luar negeri yang menakjubkan, Ria memutarkan film Hachiko.
Awalnya aku masih rada ragu, tokoh anjing kecil diawal film tidak membuat aku tertarik, karena itu aku tak lekat memerhatikan film tersebut, sesekali aku asyik main sosmed. Namun aku dikagetkan dengan isak tangis Ria, ia mengusap airmatanya terus menerus, aku sontak menanyakan kenapa ia menangis dan ternyata aku di bingungkan oleh pandangan Ria yang tak beralih dari laptop silver yang memutarkan film bertokoh anjing itu. Aku terbahak lucu sekali melihat Ria yang sesunggukan menahan sedih. Karena penasaran, kini aku memerhatikan kisah hachiko itu. di film tersebut diceritakan Hachiko merupakan seekor anjing dari Jepang, ia dibuang oleh tuannya karena kelahiran dirinya kemuka bumi tak di harapkan oleh tuannya tersebut, hingga kandang kecil itu membawa ia ke sebuah stasiun kereta api di Shabuya, disana ia bertemu Parker, seorang dosen musik di salah satu universitas di negeri sakura tersebut, awalnya Parker tak berniat memlihara Hachiko, namun karena tidak ada jawaban dan kabar dari pemilik anjing, akhirnya dengan ijin istri Parker, ia merawat anjing tersebut hingga tumbuh besar, disana Hachiko sangat menyayangi Parker, begitu juga sebaliknya. Ahhh kedekatan mereka membuat orang-orang di sekelilingnya hafal betul kegiatan Parker dan Hachiko setiap harinya, terbukti dari setiap pagi Hachiko dengan gembira mengantarkan tuannya ke stasiun dan setiap pukul 5 ia juga sudah menunggu kedatangan Parker di atas tugu.
Hal tersebut berlangsung beberapa tahun hingga akhirnya anjing prajurit tersebut mampu mengambil bola yang di lemparkan Parker, padahal hal itu telah di ajarkan Parker sejak Hachiko kecil, karena dipercayai Hachiko adalah anjing yang tak akan bisa mengambil bola dari tuannya, dan benar memang tak ada hasil setelah Parker telah melatihnya beberapa tahun, namun keajaiban datang di hari itu, akhirnya saat Parker hendak berangkat kerja ia di buat bahagia dengan Hachiko yang membahwakannya sebuah bola, Parker sangat senang menegtahu ihal itu dan ia juga mengerti bahwa saat itu pula Hachiko menginginkan ia untuk bermain bola dengannya, namun Parker tak bisa, rutinitas sebagai pengajar harus ia jalani, ia terpaksa meninggalkan Hachiko di stasiun Sabuya tersebut, padahal Hachiko terus menggong-gong seakan memberi isyarat bahwa ia tidak mau berpisah dengan tuannya.
Dan benar saja, Parker mengehembuskan nafas terakhirnya di sebuah kelas musik saat ia sedang mengajar puluhan mahasiswanya, semua orang tak menyangka Parker pergi secepat ini, tapi di tugu stasiun tersebut Hachiko masih setia menunggu Parker, semua orang yang melihat hal tersebut sangat iba dan terharu bahwa
Hachiko merupakan seekor anjing yang setia pada tuannya hingga sampai 9 tahun dengan setia Hachiko tetap menunggu majikannya tersebut, kini giliranku sesunggukan menahan sedih yang begitu menyesakkan dada, aku benar-benar merasakan peristiwa yang ada di dalam film tersebut, raut wajah Hachiko membuat air mataku mengalir tak henti-henti, kesedihan yang kurasakan tak bisa lagi ditahan, aku benar-benar dibuat sedih oleh kisah di stasiun itu, dan akupun meluapkan kesedihanku, berteriak keras dan menumpahkan semua air mataku, dan Ria yang tepat duduk disampingku gantian menertawaiku dengan puas, aku benar-benar takjub dengan kisah ini, kisah Hachiko seekor prajurit dari Jepang yang setia menunggu majikannya, hingga akhirnya ajal menjeput Hachiko, ia meninggal di tugu yang biasa ia dulu menunggu majikannya,.
9 tahun penantiannya berakhir pada mimpi Hachiko yang bertemu dengan Parker di surga. Dan untuk mengenang kisah yang menakjubkan tersebut pemerintah Jepang membuat patung Hachiko di atas tugu tersebut. dan setelah film tersebut selesai aku masih terisak, tiba-tiba aku mengingat satu hal, ya.. dulu saat aku sedang berkunjung ke Jepang, aku pernah menyempatkan untuk pergi ke stasiun sibuya, mengabadikan foto bersama patung Hachiko. Aku segera membuka file foto di notebookku dan alhasil aku menemukan potret diriku bersama patung Hachiko, seekor anjing pintar dan setia. aku tersenyum haru.
sekian
sekian
12 Desember 2016
#30DWC hari ke 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar