Sabtu, 15 November 2014
SKENARIO SITU DAN SIUP
Nia Anggraeni : Manager BPPT (SITU)
Rizky Wahyu S : Suami tukang Bubur
Ringga Beria : Istri tukang Bubur
Nnnda Rizkia : Pembaca sekanario
Ahmad Mahdi : Manager BPPT (SIUP)
Famy Syafitri : Receptionist BPPT
Lepti Nopelanti : Manager Pemasaran Bank
Gita Rizki Aulia : Anak tukang Bubur
Rani Suci Aulia : Receptionis Bank
Prolog : Pagi itu, Pak Rizky seorang tukang bubur keliling. Walaupun rasa kantuk dan capai terus menyerang karena semalaman ia tidak tidur, namun ia tetap semangat, dengan harapan buburnya dapat terjual habis. Sehingga ia bisa membiayai anaknya yang masih sekolah. Allah pun maha adil, saat pa Rizky beristirahat sejenak di pos kamling, tiba-tiba ada segerombolan remaja yang memborong habis buburnya.
Akhirnya bubur pak Rizky pun habis terjual. Ia sangat senang dan esoknya ia menambahkan lagi hasil produksinya. Dan ternyata lagi lagi buburnya habis terjual. Tak puas, ia pun terus menambah jumlah produksinya sampai-sampai ia memutuskan untuk berjualan dirumah juga, karena banyak sekali permintaan dari tetangga tetangganya. dan yang mebantunyaberjualan dirumah yaitu anak dan istrinya sendiri, anaknya yang bernama Gita, ia membantu ibunya setelah pulang sekolah.
Selain pekerja keras, pak Rizky pun sangat hemat, ia selalu menyimpan sebagian uang yang ia peroleh dari hasil jualannya. Biasanya setelah jualan, pak Rizky langsung pergi ke sawah untuk mencangkul, karena keluarga mereka mempunyai 1 petak sawah. Dengan rajin pak Rizky dan keluarganya mengurusi sawah itu. Karena sawah sepetak itu merupakan sumber pengahasilannya selain hasil dari jualan bubur.
Sore itu, saat Bu Ringga hendak memasukkan uang yang ingin ia tabung disebuah celengannya, ternyata celengannya sudah sangat penuh, sehingga tidak ada lagi ruang untuk ia menyimpan uang itu. Tiba-tiba Gita datang, ia baru saja pulang dari sekolah.
Gita : Assalamualaikum
Bu Ringga : walaikumsalam. Udah pulang nak?
Gita : iya bu.. celengannya kenapa bu?
Bu Ringga : udah penuh nak.. gimana ini ya, udah gak cukup lagi kayaknya
Gita : wah uang kita udah banyak berarti bu..
Bu Ringga : alhamdulilah..
Gita : buka aja yuk bu... hehe. Gita penasaran pengen tahu, udah berapa sih uang yang selama ini udah kita kumpulin.
Bu Ringga : Sabar ya nak.. kita tunggu bapak pulang dulu.
Gita : yaudah kalo gitu. Gita nyapu halaman dulu ya bu..
Bu Ringga : iya sayang.. kamu memang anak yang baik
Gita : (tersenyum, gitapun menyapu halaman rumahnya)
Tak lama, pak Rizky pun datang dari sawah, gita pun segera berlari menyambut bapaknya itu.
Gita : Bapak... sini pak, gita bawain cangkulnya
Pak Rizky : iya nak, makasih ya
Gita : pak, ibu udah nungguin bapak tau.
Pak Rizky : memangnya ada apa nak?
Gita : itu pak, tabungan kita udah penuh
Pak Rizky : alhamdulilah .... (Pak Rizky segera berlari dan gitapun menyusulnya)
Pak Rizky : assalamualaikum..
Bu Ringga : walaikumsalam (mencium tangan suaminya)
Pak Rizky : kata anak kita, tabungan kita udah penuh ya bu
Bu Ringga : iya pak.. alhamdulilah.. bagaimana ini pak? Mau kita apakan uang ini?
Pak Rizky : coba kita buka dulu ya bu celengannya
Gita : iya pak setuju..
(membuka celengan)
Pak Rizky : alhamdulilah banyak banget uangnya bu
Bu Ringga : iya pak.. alhamdulilah ya Allah
Gita : yaudah, sini pak, biar gita yang hitung, bapak sama ibu yang beresin aja ya..
Bu Ringga : yaudah iya nak,,
Gita : total semuanya 50 juta bu
Pak Rizky : alhamdulilah ya Allah (sujud)
Bu Ringga : (sujud)
Gita : (sujud)
Pak Rizky : ibu, gimana kalo kita bikin toko. Selama ini kan kita hanya berjualan di teras depan rumah dan berkeliling kampung. Jadi gak ada salahnya kan kita membuat toko untuk berjualan bubur.
Bu Ringga : ibu setuju pak, ibu juga pernah memikirkan hal itu. Entar pelanggan kita bisa nambah banyak kalo tempatnya juga bagus dan sesuai pak.
Pak Rizky : yaudah, besok pagi kita akan memulai pembuatan tokonya ya bu
Bu Ringga : iya pak..
Esoknya, keluarga pak Rizky membangun toko dilahan kosong depan rumahnya, Dan hanya dengan waktu 3 hari saja, toko tersebut sudah siap huni.
Beberapa bulan kemudian, usaha jualan bubur pak Rizky bertambah maju, ia mempunyai beberapa pegawai yang setia bekerja dengannya.
Saat pak Rizky dan Bu Ringga sedang asik mengobrol diluar, gita menghampiri orangtuanya itu
Gita : pak,, bu..
Bu Ringga : iya nak.. ada apa?
Gita : begini bu.. sebentar lagi kan gita lulus. Dan kata bu guru. Gita harus segera membayar tunggakan tunggakan selama ini bu.
Pak Rizky : kapan terakhir pembayarannya?
Gita : sebulan lagi pak.. katanya kalo ga bayar, entar gak bakal bisa ikut UAS pak.
Bu Ringga : gimana ini pak? Sedangkan masih banyak tunggakan yang harus dibayar.
Pak Rizky : apa boleh buat, kita harus minjam ke bank bu.
Bu Ringga : bagaimana caranya pak? Kita kan gak punya apa-apa untuk dijadikan jaminan. Bapak jangan aneh.
Pak Rizky : kita kan punya toko bu. Lagian kan alahamdulilah toko kita lumayan ramai. Jadi bapak kira toko itu bisa jadi jaminan bu
Bu Ringga : iya juga ya pak.. tapi memang bapak tau bagaimana caranya?
Gita : gita tau bu.. kan disekolah gita diajari akan hal ini. tapi sebelumnya kita harus membuat SITU dan SIUP dulu pak, bu.
Pak Rizky : oh iya.. bapak lupa, kita kan belum punya SITU dan SIUP toko ini.
Bu Ringga : nak, terus bagaimana cara membuat semua itu?
Gita : gampang ko bu.. ibu tinggal datang ke kantor BPPT aja. Disana mereka akan melayani cara pembuatan Situ dan Siup bu.
Bu Ringga : oh begitu. Berarti besok bapak kesana ya pa..
Pak Rizky : iya bu..
Gita : maaf ya pak, bu. Gak seharusnya gita repotin ibu bapak mulu
Bu Ringga : enggga apa-apa nak.. ini udah tanggung jawab kita sebagai orangtua kamu
Pak Rizky : iya sayang.. karena bapak menyimpan harapan besar pada diri kamu. Kalo udah lulus nanti, kamu harus terus mengejar cita-cita kamu.
Gita : iya pak,, pokoknya gita bakal kerja dan bantu meringankan beban ibu dan bapak
Bu Ringga : makasih ya nak
Gita : iya bu
Esoknya pak Rizky menuju BPPT Pandeglang
pak Rizky : assalamualaikum
bu Famy : walaikumsalam, selamat saiang pak. Ada yang bisa saya bantu?
pak Rizky : begini bu, saya kesini. Ingin membuat SITU.
Bu Famy : baik pak, sekarang bapak silahkan masuk!
(menunjukan ruanggannya dan mengantar)
Pak Rizky : terimakasih bu
Bu Famy : iya sama-sama
(pak Rizky memasuki ruangan)
Bu Nia : Selamat pagi pak, silahkan duduk!
Pak Rizky : pagi bu, iya terima kasih.
Bu Nia : ada yang bisa saya bantu pak?
Pak Rizky : begini bu, saya ingin membuat SITU.
Bu Nia : kalau begitu, silahkan bapak mengisi formulir ini. (Menyerahakan formulir)
Pak Rizky : (Mengisi formulir) ini bu sudah selesai.
Bu Nia : sebelumnya apakah bapak sudah pernah membuat SITU ?
Pak Rizky : belum bu.
Bu Nia : oh, jadi ini yang pertama ya.
Pak Rizky : iya..
Bu Nia : begini ya pak. Saya akan jelaskan bagaimana prosedur pembuatan SITU.
Pak Rizky : iya bu.
Bu Nia : 1. Sebelumnya pengusaha mengisi formulir permohonan SITU dengan dilampiri izin tertulis pada tetangga kiri, kanan, depan dan belakang dalam bentuk tanda tangan peretujuan dan tidak keberatan dengan keberadaan dengan kegiatan usaha tersebut.
Bu Nia : KTP asli, KK, dan AKTA
Pak Rizky : maaf bu saya tidak membawa berkasnya.
Pak Mahdi : selamat saiang pak. Silahkan duduk!
Pak Rizky : siang.. iya pak
Pak Mahdi : baik, disini saya akan jelaskan cara pembuatan situ dan siup.
Pak Rizky : iya pak.
Pak Mahdi : Seperti yang kita tahu, SIUP adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan . setiap perusahaan, koperasi, persekutuan maupun perusahaan perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha perdagangan wajib memperoleh SIUP yang diterbitkan berdasarkan domisili perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Pak Rizky : (manggut-manggut)
Pak mahdi : SIUP dikeluarkan oleh pemerintah daerah dan dibutuhkan oleh pelaku usaha perseorangan maupun pelaku usaha yang telah berbadan hukum.
Pak Rizky : tapi pak, saya kan masih usaha kecil-kecilan. Hanya tukang gorengan.
Pak Mahdi : SIUP tidak hanay dibutuhkan oleh usaha berskla besar saja melainkan juga usaha kecil dan menengah agar usaha yang dilakukan mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari pihak pemerintah. Hal ini untuk menghindari terjadi masalah yang dapat mengganggu perkembangan usaha di kemudian hari.
Pak Rizky : berapa laam masa berlakunya pak?
Pak mahdi : SIUP berlaku selama perusahaan perdaganagan menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan perdagangan sebagaimana dimaksud wajib melakukan pendaftaran ulang setiap 5 tahun ditempat penerbitan SIUP.
Pak Rizky : maaf pak, sebelumnya saya mau nanya, apa sih kegunaan SIUP itu?
Pak Mahdi : 1. Sebagai alat pengesahan yang diberikan oleh pemerintah sehingga dalam kegiatan usaha tidak terjadi masalah perizinan.
2. dengan memiliki surat izin usaha perdagangan dapat memperlancar perdagangan ekspor dan impor. 3. Sebagai syarat untuk mengikuti kegiatan lelang yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
Pak Rizky : terus, apa saja persyaratannya pak?
Pak Mahdi : Formulir pendaftaran, copy akta pendirian, KTP, foto 3x4 2 lembar dan KK.
Pak Rizky : berapa biaya pengurusan SIUP ini pak?
Pak Mahdi : 1. usaha Besar : Rp. 270.000 (kuning)
2. usaha menengah : Rp. 175.000 (Biru)
3. usaha kecil : Rp. 85.000 (putih)
Prosesnya 10 hari, dan biaya tersebut sudah termasuk biaya formulir pendafataran.
Pak Rizky : oh. begitu. terima kasih pak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
AKSI NYATA PMM "RENCANA TINDAK LANJUT DARI HASIL ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN"
Berikut rancangan asesmen awal pembelajaran Berikut Nilai peserta didik beserta rencanan tindak lanjut
-
LAPORAN KUNJUNGAN STUDI MUSEUM LISTRIK ENERGI BARU DAN MUSEUM PENERANGAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH Diajukan untuk memenuhi salah satu t...
-
Memiliki pasangan yang sempuran adalah dambaan setiap orang, baik itu pria maupun wanita mereka menginginkan pasangan yang ideal. Namun ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar