Rabu, 17 Februari 2016

Gea Dan Gevran part III

          Gevran memutuskan untuk ke taman sekolah, tangannya masih saja menggenggam tangan Gea. Erat. Lalu duduk dikursi panjang, Gevran terlihat sangat terpukul.  Gea melepaskan tangan Gevran, Gevran menoleh "sory Ge" ucapnya. Gea berdiri dan hendak meninggalkan Gevran, hatinya geram melihat Gevran seperti itu, karena itu sama saja menunjukan bahwa ia sangat mencintai Enda. Namun, Gevran langsung menarik lengan Gea.
 "Ge, mau kemana?"
Gea tak menoleh, Gevran menariknya untuk duduk. Geapun dengan terpaksa duduk disebelah Gevran. Hening.. tak ada percakapan. Gea juga hanya bisa mematung, lidahnya kaku, wajahnya merah padam. Gea cemburu, tapi tangan Gevran masih memegangnya erat, sangat erat. Setelah beberapa menit, gevran masih tetap diam. Gea pun merasa bahwa ia sudah tidak dihargai lagi sebagai perempuan yang  selama ini dekat dengan Gevran, sekeras tenaga Gea menarik tangan nya dari genggaman Gevran. "Lepasss!!!!"

          Gea langsung lari, Gevran terperanjat melihat Gea seperti  itu, ia tak mengejarnya. Hatinya nambah sedih, pening, ruwet. Gevran merasa dirinya sangat bodoh. kenapa ia tak menyaadari bahwa Gea begitu mencintainya, buktinya Gea benar benar marah setelah kejadian ini. Gevran benar benar menyesal telah jatuh hati kepada wanita seperti Enda, wanitaa yang dengan mudah membuat hatinya sakit. "Ahhh..." Gevran memukul kursi taman keras hingga tangan kanannya bercucuran darah.

          Esoknya Gea kembali tak masuk sekolah, ternyata Gea memutuskan  untuk pindah ke sekolah ke Jepang. Sakit hati yang dialaminya membuat ia tak berfikir panjang, Gea emosi. Sehingga Geapun mengiyakan tawaran papahnyaa sebulan yang lalu. Padahal sudah semalam suntuk Gevran melatih diri, merangkai kata untuk membuat sebuah kalimat permohonan maaf untuk Gea, melihat Gea tak masuk, ia langsung meneleponnya, tak ada jawaban. Hati gevran semakin khaahwhatir, ia segeraa meneelppon tellpon rumah Gea, ternyataa Gea sudah berangkat ke Jepang baaru sajaa .gevran lunglai, tangan dan kakinya lemas. Tak ada lagi harapan untuknya.
Dibalik pintu kelas, Enda mendengar percakapan Gevran di telpon. Ia langsung bergegas menuju bandara, berharap masih bisa bertemu dengan Gea. Sesampainya di Bandara, Enda celengak celinguk cemas, tangannya gemetar, tiba tiba rasa mules datang, di kondisi yang segenting itu perutnya sama sekali tidak bisa dikompromi, Enda segera lari ke toilet, namun gubrak.. "ahrrgg..." Enda terjatuh. "Enda.. koq kamu disini?" Ternyata Enda menabarak Gea. Enda sumringah, "Geaa.. akhirnya gua nemuin lo disini." Enda memeluk Gea. "Lho.. emangnya kenapa? Trus kamu ngapain disini pake seragam sekolah pula?" Tanya Gea heran. Enda pun segera menceritakan semuanya kepada Gea. Gea paham, dan ia begitu berterimakasih kepada Enda karena telah menjelaskan semuanya di waktu yang pas. Akhirnya Gea mengurungkan niatnya dan langsung ke sekolah,

          Di taman sekolah, Gevran terus memukuli diri, ia benar benar bodoh, ia samasekali tidak mengejar Gea ke bandara, karena saat itu, lengannya masih sakit dan tidak memungkinkan untuk membawa motor. Namun dari kejauhan Gea melihatnya, ia menghampiri Gevran dan menutup matanya dari belakang. Gevran tercengang,  siapa yang berani seperti itu, padahalkan hanya Gea yang sering melalukan nya. Tapi..  gevran langsung menoleh, dilihatnya Gea tersenyum padanya  Gevran langsung memeluk Gea. Gevranpun langsung mengungkapkan perasaannya selama ini, dan Gra pun sama. Akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai.
Sekian...

#30DWC hari ke 4 😍😍😍😍

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AKSI NYATA PMM "RENCANA TINDAK LANJUT DARI HASIL ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN"

Berikut rancangan asesmen awal pembelajaran Berikut Nilai peserta didik beserta rencanan tindak lanjut