Hari ini aku mengutuki diriku, aku menyesal telah melakukan kesalahan konyol dimasa lalu. Dulu, aku sangat membenci keramaian, aku selalu marah jika suasana rumah begitu berisik. Malas rasanya aku untuk berbaur dengan keluarga besarku. Padahal mereka telah mencoba mengajak diriku untuk yang setidaknya menyadarkanku bahwa keramaian ini sangat menyenangkan. Tapi aku mengelak, aku tetap dalam pendirianku. Aku memutuskan untuk berdiam diri di kamar. Karena di kamar, aku bisa mengerjakan hobiku. Nulis semua kejadian yang kualami. Ini lebih membuat diriku senang. Hingga suatu hari mamah menegurku, bahwa aku harus merubah sikap individualis ini, aku tak terima, aku tak menggubris keinginan mamah. Aku tetap enjoy dengan kepribadianku seperti ini.
Tapi sekarang, saat aku hidup di perantauan, setahun pertama aku menikmati kehidupan baruku. Kehidupan sendiri dalam kosan pribadiku. Aku bebas menulis, dengan ketenangan yang kudapat setiap saat di kosanku tersebut. Oh, betapa nikmatnya keheningan ini, karena keheningan yang kudapat,tak perlu menunggu malam tiba. Saat mentari berkilaupun aku dapat merasakannya.
Dan suatu hari, aku jatuh sakit. Aku mencoba menguatkan diri, karena aku yakin. Aku mampu mengobati diriku sendiri. Aku sedikitpun tidak mengabari keluarga tentang keadaanku, padahal sakit sudah beranjak dua minggu.
Saat aku benar benar tidak kuat dengan semua penyakit ini, teman dekatku datang menjenguk.
"Kenapa kamu gacoba hubungi keluargamu sajaa qil," saran temanku. Aku menggeleng. Aku malu, aku malu pada diriku sendiri yang angkuh ini, aku selalu menolak dan tak mau merepotkan orang lain dalam hidupku. Aku menyesal.
Setelah kejadian itu, kucoba meluluhkan hati, bahwa selama ini aku salah. Nggak seharusnya aku seperti ini. Aku benci diriku sendiri, akupun benci kesendirian. Karena sebenarnya aku sangat membutuhkan mereka, yang dulu selalu membuatku marah, aku rindu keluarga ku. Ingin rasanya aku kembali kemasalalu, tapi itu semua tidak mungkin. Kini aku harus terima
Esoknya, aku menelpon mamah, memberitahu bahwa aku sakit dan meminta mereka untuk datang menjenguk. Dua hari kemudian mamah datang. Aku langsung memeluk mamah sesenggukan. Aku sangat merindukan mamah. Hari itu juga, kuceritakan semuanya kepada mamah atas apa yang terjdi dalam diriku. Aku benar benar menyesal, tapi semuanya sudah terlambat, aku akan melanjutkan kesendirian ini, karena tidak mungkin aku pindah kuliah ke kampus didaerahku. Tapi mamah menasehatiku, bahwa aku harus kuat, aku harus mampu melawan kesepian ini, ini pilihanku dan kini aku harus mempertanggungjawabkannya.
Sekian...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
AKSI NYATA PMM "RENCANA TINDAK LANJUT DARI HASIL ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN"
Berikut rancangan asesmen awal pembelajaran Berikut Nilai peserta didik beserta rencanan tindak lanjut
-
LAPORAN KUNJUNGAN STUDI MUSEUM LISTRIK ENERGI BARU DAN MUSEUM PENERANGAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH Diajukan untuk memenuhi salah satu t...
-
Memiliki pasangan yang sempuran adalah dambaan setiap orang, baik itu pria maupun wanita mereka menginginkan pasangan yang ideal. Namun ...
Selalu ada makna dalam kesendirian. Tak perlu membenci, tapi memaknai
BalasHapusTerimakasih ka Rezky. iyaa ka, insyaallah sekarang udah bisa memaknai arti kesendirian itu sendiri. :)
BalasHapus