Minggu, 25 Desember 2016

LITERASI

"Literasi tentang Keaksaraan Dasar & Keaksaraan Usaha Mandiri"




Selamat malam para pembaca yang setia :)

Hari ini tulisanku berbentuk artikel yang membahas tentang literasi.

          Literasi yang dibahas pada artikel ini ialah  keaksaraan dasar dan keaksaraan usaha mandiri. Keaksaraan dasar ialah terdiri dari kegiatan CALISTUNG. CAISTUNG adalah singkatan dari membaca, menulis, dan berhitung. Calistung merupakan tahapan dasar orang bisa mengenal huruf dan angka. Banyak pakar menganggap penting calistung untuk mempermudah komunikasi dalam bentuk bahasa tulis dan angka.
Umumnya belajar calistung ini banyak disampaikan di pendidikan formal. Fenomena muncul ketika ada masyarakat yang ternyata belum bisa mengenyam sekolah. Mereka tahu huruf-huruf dan angka tapi tidak bisa membaca. Mereka tahu uang tapi tidak bisa menghitungnya. Tahap-tahap pengenalan inilah yang mulai banyak dikaji dan dikembangkan dalam pengembangan metode calistung atau literasi. Bagi anak sekolah kegiatan membaca, menulis, dan berhitung sudah jadi kerjaan sehari-hari. Tapi berbeda dengan pelajar dewasa. Mereka yang tidak mengenyam dunia pendidikan, tidak membutuhkan teori calistung seperti anak sekolah. Mereka ingin belajar calistung ketika itu bisa meningkatkan kualitas hidup dan berguna dalam kegiatannya sehari-hari.

Pada data statistik UNESCO Institute tahun 2008, tercatat bahwa di Indonesia warga dewasa yang mampu membaca teks dan angka yang sederhana adalah 91.4% dari total penduduk Indonesia. Sedangkan, warga yang buta huruf adalah 8.6%. Prosentase tersebut terpecah dengan komposisi laki-laki yang masih buta huruf adalah 4,3 juta penduduk. Sedangkan warga belajar perempuan adalah 10,1 juta penduduk. Jika demikian, Indonesia memiliki prosentase literasi orang dewasa yang cukup tinggi dengan peringkat ke delapan, meninggalkan 12 negara Asia Pasifik lainnya.
         
          Menurut UNESCO yang dikutip oleh Nasution (2013: 12-13), memasukkan enam kategori kelangsungan hidup kemampuan literasi yang dua diantaranya ialah :
1.Basic Literacy, kadang-kadang disebut Literasi Fungsional (Functional Literacy), merupakan kemampuan dasar literasi atau sistem belajar konvensional seperti bagaimana membaca, menulis, dan melakukan perhitungan numerik dan mengoperasikan sehingga setiap individu dapat berfungsi dan memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi di masyarakat, di rumah, di kantor maupun sekolah.
2. Media Literacy,  merupakan seperangkat keterampilan, sikap dan pengetahuan yang diperlukan untuk memahami dan memanfaatkan berbagai jenis media dan format di mana informasi di komunikasikan dari pengirim ke penerima, seperti gambar, suara, dan video, dan apakah sebagai transaksi antara individu, atau sebagai transaksi massal antara pengirim tunggal dan banyak penerima, atau, sebaliknya.
Selain itu, menurut ahli Wells (1987, 111) menyebutkan bahwa terdapat empat tingkatan literasi, yaitu: performative, functional, informational, dan epistemic. Orang yang tingkat literasinya berada pada tingkat performatif, ia mampu membaca dan menulis, serta berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan (bahasa). Pada tingkat  functional orang diharapkan dapat menggunakan bahasa untuk memenuhi kehidupan sehari-hari seperti membaca buku manual. Pada tingkat informational orang diharapkan dapat mengakses pengetahuan dengan bahasa. Sementara pada tingkat epistemic orang dapat mentransformasikan pengetahuan dalam bahasa. Dengan demikian tingkatan literasi dimulai dari tingkatan paling bawah yaitu performative, functional, informational, dan epistemic

          Jadi keaksaraan dasar seperti kegiatan membaca, menulis dan berhitung merupakan literasi dasar yang harus dicarikan solusi untuk memberantasnya, salah satunya ialah dengan membuat program keaksaraan agar mampu menjadi tempat atau kegiatan yang mampu memeberantas buta aksara. Sedangkan Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan kemampuan atau keterampilan dasar usaha yang dilatihkan melalui pembelajaran produktif dan keterampilan bermata pencaharian yang dapat meningkatkan keaksaraan dan penghasilan peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai salah satu upaya penguatan keaksaraan sekaligus pengentasan kemiskinan. Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) merupakan salah satu bentuk inovasi pembelajaran pemberantasan buta aksara. Selama ini pembelajaran buta aksara hanya bersifat konvensional, klasikal dan subject oriented. Setrategi pembelajaran tersebut juga sangat membosankan, dan jauh dari kaidah pembelajaran orang dewasa (andragogy). Dampaknya, adalah peserta didik tidak termotivasi untuk belajar dan lambat laun bubar, sehingga pada akhir pembelajaran hanya tersisa 2-4 orang. Tentunya, jika ini terus berlanjut maka target pemerintah mencapai bebas buta aksara 100% hingga tahun 2015 sangat mustahil tercapai. Saat ini masih terdapat 6,7 juta tuna aksara dewasa usia 15-59 tahun, pemerintah hanya mampu menurunkan 4,43%. Untuk mencapai target ketuntasan yang lebih baik, maka salah satu yang harus dibenahi adalah model pembelajarannya.

          Kesetaraan Usaha Mandiri adalah model pembelajaran pemberantasan dan penguatan keaksaraan warga belajar dengan menggabungkan muatan materi pokok membaca, menulis, berhitung dengan materi penunjang yaitu ketrampilan fungsional berbasis pada minat, kebutuhan dan potensi pasar/ peluang pasar. Model KUM akan menggiring warga belajar kepada suasana belajar nyata, karena seting pembelajaran adalah seting usaha. Produk-produk yang dihasilkan oleh para warga belajar langsung dipasarkan, dijual di pasar tentunya yang menjual adalah mereka sendiri. Dalam KUM juga dibelajarkan tentang bagaimana mengenali potensi lingkungan, bagiamana memanfaatkan potensi SDA sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Semoga bermanfaat


Fighter +Nia Anggraeni
#30DWC Hari ke 25

Sabtu, 24 Desember 2016

IBU



“Bu, Jika aku masuk surga nanti, hal pertama yang akan aku pinta adalah Ibu bahagia”

Aku termenung di balik jendela, setelah menyaksikan beberapa video singkat tentang kehebatan seorang Ibu. Aku tak lagi mampu menahan air mataku, terisak penuh haru. Fikiranku melayang pada kampung halamanku, tepatnya pada Ibuku nan jauh disana. Hari ini adalah hari ibu, semua orang merayakannya dengan menghabiskan waktu bersama sang malaikat terindah di dunia.

Tapi aku hanya bisa memandang potret ibu yang sesekali menyeka air mata yang tak henti mengucur. Aku rindu ibuku, rindu ini tak terbendung lagi, ingin sekali aku segera pulang dan bertemu Ibu, namun lagi-lagi tugas akhirku membuat aku terpenjara di perantauan, ingin meronta namun percuma, Ibu tak akan bahagia jika ia tahu akan membolos, untuk itu aku mencoba menahannya. Setidaknya untuk satu minggu lagi. Jika tiba pada saat itu aku akan pulang dan memeluk ibuku, wanita yang sangat aku cintai. Karenanya aku bisa ada di dunia ini, karena doanya aku bisa hidup di perantauan. Tanganku perlahan menulis di diaryku.

“Aku cengeng bu, aku anakmu yang paling enggak bisa nahan air mata, aku manja ya bu. Aku selalu nangis jika melihat suatu hal yang menyentuh hati. Aku anak yang lemah... tapi aku rindu Ibu, hari ini aku nangis lagi bu, apa Ibu juga merindukanku? Aku mencintaimu Bu..”
Aku memejamkan mata, menahan kerinduan ini. Aku mengerti aku harus kembali sabar menanti waktu untuk bertemu Ibu. Aku harus menyelesaikan semua  tugasku dulu lalu pasti Allah akan mempertemukanku dengan Ibu. Aku sangat menunggu waktu itu Bu.. tunggu aku, anakmu yang sangat mencintaimu. Lebih dari apapun!

Di hari spesial ini, aku cuma mau ibu tahu, aku menyayangi Ibu selamanya. walau sampai nanti aku tiada, aku akan tetap menyayangimu. Big love you Ma :)
#30DWC Hari ke 24

Kamis, 22 Desember 2016

Jodoh Pasti Bertemu part 2




"Segala sesuatu tak bisa dipaksakan begitupun hati, ia akan memilih mana yang harus ia pilih"

Disudut kamar aku terus memikirkan Taufan, ucapan terakhirnya di danau siang itu membuat aku mengingat-ingat masa masa yang telah aku lewati bersamanya. Kini aku baru menyadari mungkin perhatian Taufan selama ini karena rasa itu, ah.. ruwet sekali. Kenapa Taufan berbicara seperti itu? Padahalkan ia tau sendiri kalo aku masih bersama ka Ripa. Tapi kenapa aku sedih? Apa mungkin aku sedih melihat keadaan Taufan sekarang? tapi kenapa aku juga lari meninggalkannya? Padahal mimisan di hidungnya terus mengalir,  Kebimbangan ini membuat aku lepas kendali, aku tidak tau harus bagaimana.

Aku segera mengusap air mataku saat mamah mengetuk pintu.
“iya mah...” aku segera membuka pintu, ternyata ka Ripa sudah menungguku diruang tamu.
“ada apa ka?” tanyaku langsung
“Manda.. kenapa kamu bicara seperti itu?”
“udahlah kak. Kaka mau ngapain kesini?” ucapku tanpa basa-basi.
“kaka minta maaf soal kemarin. Kamu mau kan maafin aku?”
Aku menunduk.. lagi lagi air mataku menetes
“kamu kenapa Manda?” Ka Ripa memegang tanganku
Aku berusaha menyeka air mataku.
“Manda.. maafin aku. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi” ka Ripa merekatkan genggamannya, tapi aku melepaskan gengaman itu.
“maaf ka.. aku rasa hubungan kita sampe sini aja.”
“apa? Manda kamu becanda kan?” ka Ripa terlihat tidak terima.
“aku serius! Dan terima kasih atas semuanya ka. Maaf jika selama ini aku hanya merepotkan kaka”
“sayang? Kamu sama sekali gak ngerepotin aku. Aku sayang sama kamu”
“maaf ka! Aku permisi” aku segera masuk kamar dan meninggalkan ka Ripa begitus aja.

XXXX

What? Aku udah mutusin ka Ripa? Ya Tuhan,, apa sebenarnya yang aku mau? Kenapa aku tega seperti ini? hiks hiks.. apa ini menandakan bahwa aku memilih Taufan? Ah.. iya mungkin ini jawabannya. Aku segera menelepon Taufan.Tak ada balasan.
“Fan.. kamu kemana sih? Maafin aku fan,, angkat telpon aku...”
aku terus menghubunginya tapi tetap saja, tak ada jawaban. Oh god.. kenapa perasaan aku gelisah seperti ini? ada apa dengan Taufan sebenarnya? Aku bergegas menuju rumah Taufan.

Saat aku mencoba menelpon taufan kembali, ternyata kali ini diangkat
“Hai Manda, ada apa?..”
“fan? Kamu dimana?”
“aku disini, aku seneng kamu nelpon aku”
“dimana fan? Kamu baik-baik aja kan?”
“tenang, aku akan selalu baik.. maafin aku ya soal waktu itu ”
“iya aku udah maafin kamu, tapi bener kan kamu baik-baik aja?”
“iya Manda.. kamu lagi dimana emang? Koq berisik?”
“aku lagi dijalan nih.. mau  kerumah kamu”
“kamu mau kerumah aku? Ada apa emangnya?
“hm.. aku cuma mau mastiin kalo kamu baik-baik aja”
“kamu kangen sama aku ya?” Taufan sempat saja becanda di saat aku panik dengan keadaannya
“hmm.. nggak lah”
“cie.. yaudah. Aku tunggu kamu ya. Hati hati manda”
“iya..”
Tak lama aku sampai dirumah Taufan.

“Ke taman samping aja”
Ada pesan masuk dari Taufan

Aku tersenyum.
Terlihat Taufan telah duduk di kursi taman.
Aku langsung duduk disampingnya.
“hey.. Manda”
Aku tersenyum
“kamu sama siapa? Dianterin supir kamu? tumben kamu kesini. Ada apa?”
“emang gak boleh ya?” aku duduk disamping Taufan
“boleh lah.. kata siapa gak boleh”
“abisnya kamu nanya gitu, aku cuma mau mastiin kalo kamu bak baika aja”.
“iya.. iya. Seperti yang kamu liat. Kalo aku baik-baik aja”
“oyah. Mata kamu sembab. Abis nangis ya?” tanya Taufan
“hm.. nggak koq, sok tau kamu”
“jujur sama aku. Kamu nangis kenapa? Gara-gara aku kemarin ya? Maafin aku manda”
“aku udah putus sama ka Ripa”
“koq bisa? Kenapa?”
Aku mengagkat bahu
“kalo emang gara-gara aku. Aku benar-benar minta maaf, kemrain  aku cuma mau jujur tentang perasaanku ke kamu manda”
“bukan gara-gara kamu koq.. ini gara-gara perasaanku”
“maksud kamu?”
“aku juga sayang sama kamu” aku menatap wajah Taufan
Taufan tak percaya dan langsung memelukku. Aku  pun membalas pelukannya
“makasih ya Manda.. aku sayang banget sama kamu”
“iya.. aku juga”
“hm.. berarti kamu mau kan jadi pacar aku?”
Aku mengangguk.
Lagi lagi Taufan memelukku erat, aku merasa sangat nyaman berada dipelukannya

XXXX

Akhirnya, kini aku telah menemukan cinta sejatiku, seseorang yang telah lama aku tunggu dan ternyata ia adalah sahabat dekatku, sahabat yang selalu ada di setiap haiku. Terimkasaih Tuhan, Engkau telah mempertemukan kami, walaupun jalan itu sulit kulalui, akhirnya aku sanggup Tuhan, terima kasih ..
Tak lama terdengar dering ponselku.
“Manda?” dari Taufan
“iya?”
“aku jemput ya..”
“mau kemana?”
“ada deh.. tunggu aku sayang”
Aku tersenyum bahagia.


#30DWC hari ke 23

Jodoh Pasti Bertemu part 1

"Kebimbangan membuatku tak berfikir panjang, lalu aku kembalikan semuanya pada hati"

Nut..nut.. Ada telpon masuk dari ka Ripa. Ia kekasihku. Akupun segera mengangkatnya.
“Halo...” kataku
“Manda,  kamu dimana sekarang?” Tanyanya
“umm.. dirumah. Ada apa?” aku sengaja jutek padanya, karena semalam saat aku menelponnya malah di angkat oleh perempuan, ditambah perempuan itu berkata bahwa aku enggak usah telpon ka Ripa lagi.
“aku ke rumah kamu ya..” ucapnya di sebrang sana.
“emangnya mau  apa sih?” tanyaku kesal.
“koq kamu nanya gitu? Kamu ga suka aku main kerumah kamu?” ka Ripa heran
“aku cuma tanya aja, kamu mau apa sih?” aku mulai jengkel, memangnya dia gak tahu ya kalo aku lagi marah besar, berani-beraninya dia mau ke rumahku.
“aku pengen ketemu kamu lah...” suaranya memelan lembut.
“ketemu? Buat apa?” aku tetap jutek
“kamu kenapa sih?” nadanya mulai meninggi
“aku enggak apa-apa. Aku cuma nggak suka, kalo harus nunggu.”
“maksud kamu?” Ka Ripa nambah heran
“dan satu lagi, aku enggak suka sama orang yang ingkar janji, ngerti?” nut..nut
Sengaja aku mematikan telponnya. Males banget kalo aku inget kejadian semalam.

***

Setelah beberapa menit, rasanya aku ingin sms Taufan, cuma dia yang bisa ngerti perasaanku saat ini. Taufan adalah teman sekelasku, kami sudah lama bersahabat.
“Fan?” Aku mengirim pesan kepada Taufan
“apaa Manda?” balasnya cepat. Aku tersenyum .
“lagi sibuk ga?” tanyaku
“enggak koq.. ada apa jelek?” Taufan memang bisa, panggilan ‘jelek’  dari seorang sahabat yang selalu berhasil menjadi obat dalam kekesalanku.
“lagi sedih nih..” balasku manja.
“sedih kenapa? yaudah.. biar aku kerumah kamu” Taufan memang selalu peduli dengan keadaanku.
“5 menitt yaa!” pintaku bercanda.
“ha?? Dasar jeleeeeekkkkkkk!”
“HAHA” aku nyengir, beberapa menit saja berbalas pesan dengannya membuat mood aku kembali membaik.

***

Tuk..tuk..tukk...  terdengar ketukan pintu dari luar, aku segera membukanya.
“eh kamu Fan..”
“huh... pas kan 5 menit?” katanya sambil ngos ngosan
“mm.. lebih 1 detik”
“yachh :( maafin aku yaa”
“yaelah fan.. enggak apa apa kali. Aku kan cuma becanda.”
“serius kamu? Oyah, nih aku beliin coklat  biar mood kamu bagus lagi. Dan enggak sedih mulu” Taufan  menyodorkan sebatang coklat
 “ah dasar  bisa aja, thanks yaa..” aku mempersilahkan ia duduk.
“mau minum apaa?”
“apa aja deh.. yang penting halal”
“bentar bentar.. koq muka kamu pucet gitu? Kamu sakit?” aku mendekati wajahnya.
Dia menghindar
“aku enggak apa apa koq.kan tadi abis lari. Makanya keliatan pucet.” jawab Taufan
“serius?”
“iya bener serius”
“awas ya kalo bohong!” aku memastikan.
“iya.. iya kali ini serius aku enggak bohong”
“oh..oke. bentar ya aku ambilin minum dulu”
Aku pun segera ke dapur untuk  membuatkannya minuman.
“maafin aku Manda.. sebenarnya ini efek kanker otak yang terus menggerogoti tubuhku.. maafin aku” ucap Taufan dalam hati setelah aku lekas pergi kedapur
Aku pun datang membawa secangkir coklat hangat.
“ini fan, aku buatin coklat hangat buat kamu.. biar gak pucet lagi tuh bibir kamu”
Kataku sambil menyodorkan minumannya
“perhatian banget sih kamu makasih ya manda.. hehe.. “
“gimana enak ga?”
“pasti enak lah.. o yah coba cepet cerita! Aku penasaran nih, apa sih yang udah bikin kamu sedih?”
“umm.. gpp sih fan, aku Cuma kesel aja sama seseorang”
“seseorang? siapa?”
Aku pun menceritakan semuanya kepada Taufan, dan dengan sabar Taufan mendengarkan semuanya. Ia mencoba menghiburku agar aku tida sedih lagi, dan akhirnya dia berhasil. Aku merasa lega. Sangat lega.
“yaudah.. aku pulang dulu ya.. sampai ketemu besok ” ucapnya

***

Pagi ini, aku bangun dengan tubuh yang lumayan  segar, aku segera bersiap-siap untuk berangkat sekolah, dan ternyata ka Ripa, sudah menungguku diberanda rumah.
“pagi sayang...” sapanya saat aku membuka pintu rumah
“kaka ngapain pagi-pagi gini kerumah? hari ini kan aku sekolah!”
“aku kan mau anter kamu ke sekolah”
“haa?” aku terkejut
“kenapaa? Kamu gak mau aku antar ya? Apa kamu udah janjian sama temen kamu?”
“hhh... gak sih. Yaudah deh iya”
“oke.. yaudah yuk. udah siang, entar kamu telat lagi”
Akupun masuk ke mobil ka Ripa
Setelah mobil itu melaju, aku sedkitpun tak memulai pembincaraan. Setelah lama, akhirnya ka Ripa memulai percakapan kami.
“sayang?”
“hm...”
“kamu udah sarapan?”
“udah..”
“waktu kapan?”
“tadi,,”
“say, jangan bohong ah. Jelas-jelas tadi kamu belum sempet sarapan kaan!”
“udah koq..”
“sarapan apa coba tadi?”
“hmm.. udah deh. Bawel banget”
“lhoo? Kamu koq marah?”
“aku gak marah!”
Tiba-tiba ka ripa memberhentikan mobilnya.
Kiikkkk..........
“hey.. apa apa an sih kamu? Udah gila yaa?”
“kamu berubah manda!”
“terserah apa katamu!” ...
“kamu kenapa sih? Aku salah apa? Kenapa sikap kamu dingin begitu kepadaku?”
“Ka Ripa... aku gak akan begini, kalo kamu gak duluin begitu!”
“aku begitu gimana?”
“siapa yang main kerumah kamu sampe larut malam? Dan ia berani-berani nya ngangkat telpon aku, dan bilang, jangan ganggu kamu lagi! Siapa itu? Pacar baru kamu? Hah?” aku emosi
“dia bilang kaya gitu ke kamu? Gak mungkin!”
“TERSERAH! AKU CAPE !!!”
“dia orangnya baik Manda, dia enggak mungkin kaya gitu.”
“oh gitu ya.. bagus! sudah kuduga. Kamu bakal ngomong kaya gini!”
“emang kenyataannya kaya gini, dia itu temen SMA aku, kita cuma temenan”
“aku bukan anak kecil ka!”
“aku gak ngerti sama kamu!"
“memang! Kamu enggak pernah ngerti perasaanku. Sedikitpun! Asal kamu tahu aku kaya gini karena aku CEMBURU! Puas?”
Aku pun segera keluar dari mobil ka Ripa dan segera naik taxi
“Manda..... tunggu!”
“Manda, kenapa kamu kaya gini sih?padahalkan aku cuma temenan dengan Nita,  Maafin aku,  aku kira kamu nggak bakal cemburu akan hadirnya Nita, ternyata kamu ada  benarnya juga Manda. Akhir-akhir ini, waktuku banyak bersama Nita, maafkan aku manda” desah ka Ripa menyesali semuanya.
Taxi yang kutumpangi balik arah setelah aku memerintahkan supirnya dan behenti disebuah danau. Dari kejauhan tampak lelaki tinggi sedang  duduk dibawah pohon. Aku mendekatinya.
"lelaki itu kaya Taufan?” aku mengira-ngira.
Setelah kudekati ternyata benar dia Taufan, rupanya ia juga tidak sekolah sama sepertiku
Kututup matanya dengan tanganku.
“hey.. Manda ya?” tebak Taufan
“ah,, koq kamu tau sih?” aku cemberut manja dan segera duduk disebelahnya
“hey jelek. Koq kamu gak sekolah?” tanyanya heran.
“kesiangan fan. Kamu sendiri? Koq disini?” aku sama herannya.
“aku lagi males sekolah.”
“lho? Kenapa?” tanyaku nambah heran
“karena,, aku udah tahu kalo kamu gak bakal sekolah juga” ucapnya pelan memerhatikan wajahku
“hehe.. dasar!” aku kembali memerhatikan wajahnya. ada yang beda disana. Taufan terlihat pucat.
“fan? Koq kamu pucat?”
“pucat? mana? Aku engga apa-apa koq Manda.. kamu lebay ah!”
“koq lebay sih ? liat deh, bibir kamu pucat”
“hehe.. mungkin karena belum sarapan kali. ”
“nih, aku bawa bekal. Kamu makan ya”
“boleh-boleh..”
Aku mengambil bekalku ditas, dan saat aku hendak memberikannya kepada Taufan, terlihat darah mengucur dari hidungnya
“Taufan? Hidung kamu berdarah?” aku segera mengambil tisu ditas
“apa?oh.. oh ini mimisan, tenang tenang.. aku lap dulu ya” Taufan menerima tisu yang kusodorkan untuknya
Hati aku mulai tak karuan
“Fan, jujur sama aku. Kamu sebenarnya  kenapa?”
“jujur apa Manda? Aku engga apa-apa koq.. nih liat aku seger gini”
“enggak mungkin, aku tau, pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari aku”
“enggak koq...”
Saat kulihat, darahnya mengalir semakin banyak. Dan aku segera memeluknya
“Taufan.......”
Taufan memelukku kembali.
“cerita sama aku.pleas”
Taufan tetap diam dia hanya mengelus rambutku
“aku enggak mau kamu kenapa-napa”
Saat kulihat matanya, ternyata dia menetesakn air mata. Aku semakin yakin kalo dia menyimpan sesuatu dariku.
“Manda... kamu mau janji dua hal sama aku?’
“Maksud kamu? Janji untuk apa?”
“kamu harus janji kalo kamu harus bahagia terus dan gak boleh cengeng”
“Fan? Maksud kamu apa?”
“dan yang ke-dua.. aku mau kamu tahu manda, aku sama sekali tidak pernah bermaksud menyakiti kamu, karena aku sayang kamu”
Aku melepaskan pelukannya
“kamu bilang apa fan?”
“Maafin aku manda... aku tau sekarang kamu udah milik ka ripa. Tapi aku cuma mau jujur, kalo aku sayang  kamu”
Hati aku tak karuan, aku sendiri juga bingung apa yang aku rasakan saat ini. bimbang? Penasaran? Ah..  tak berpikir lama aku segera meninggalkan Taufan. Entah.. kakiku spontan untuk meninggalkannya.
“Manda.....” terdengar Taufan memanggil namaku

***

Rabu, 21 Desember 2016

Nabi Muhammad S.A.W

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
Universitas Negeri Jakarta
2016 

Rabu, 21 Desember 2016

Sederet pesan mengingatkanku akan agenda hari ini, ternyata dari Enik teman organisasiku di PMII, aku sudah menunggu lama hari ini tiba, karena PMII akan mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Aku membalas pesan Enik dan akhirnya kami janjian bertemu di depan kampus, aku menelusuri koridor halte, tak sabar rasanya.

Acarapun di mulai, aku duduk di barisan kedua, pertama kami mendengarkan ceramah dari ustad sekaligus dosen agama. Setelah itu disambung dengan membaca sholawat Nabi. Hatiku terbawa alunan sholawat. Aku begitu menikmatinya.

segelintir orang lalu-lalang didepanku. Tak terasa air mataku jatuh, hati ku merasakan getaran dahsyat. Oh Muhamad, aku merindukan-Mu. Aku memanjatkan syukur karena tahun ini aku masih bisa merayakan bulan kelahiran sang maha baginda Rasullulloh. Terimakasih Ya Allah.

Setelah acara selesai, aku banyak mendapatkan ilmu di acara ini, kerinduanku akan Nabi membuat aku bahagia tak terkira bisa bersama-sama memanjatkan doa dan besholawat. Hati ini terasa damai, sungguh aku bersyukur telah hadir di acara yang mulia ini. Ya Allah tak habis ku berdoa, aku sangat beryukur atas kesempatan yang telah Engkau berikan kepadaku, ini begitu obat kerinduanku pada Nabi Muhammad S.A.W. semoga tahun depan aku masih bisa bertemu dengan bulan yang suci ini, bulan kelahiran Rasullulah. Aamin

#30DWC Hari ke 21

Selasa, 20 Desember 2016

Pengembangan keterampilan

Haruskah pengembangan ketrampilan menjadi prioritas dalam kurikulum pendidikan formal?????

Menyikapi pernyataan tersebut, menurut saya pengembangan keterampilan tidak perlu menjadi prioritas di kurikulum pendidikan formal, karena pengembangan keterampilan merupakan cakupan pendidikan non formal, karena pendidikan non formal termasuk lembaga yang berfungsi sebagai pengganti, penambah dan pelengkap pendidikan formal.

Karena seharusnya pendidikan formal harus lebih memprioritaskan pada pengetahuan akademik sehingga lulusannya mampu menjadi seseorang yang dapat menguasai pengetahuan dan agar mendapatkan ijazah untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Ditambah juga bahwa pengembangan keterampilan merupakan prioritas utama pendidikan non formal yang berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembanagan sikap dan kepribadian profesional. sehingga lulusannya dari pendidikan non formal tersebut akan mampu menguasai suatu bidang tentang pengembangan keterampilan, seperti : kemampuan menjahit, seni dan musik.

Namun banyak orang berasumsi bahwa pengembangan keterampilan harus menjadi prioritas utama di kurikulum pendidikan formal, dengan alasan bahwa pengembangan keterampilan mampu mengisi waktu luang peserta didik pendidikan formal.

Selain itu adanya pengembangan keterampilan di pendidikan formal juga akan mampu mengimbangi kemampuan otak kanan dan otak kiri peserta didik tersebut.

Dari semua asumsi tersebut mungkin dapat di ambil jalan tengah mengenai hal tersebut yaitu dengan tetap mengadakan pengembangan keterampilan di pendidikan formal namun tidak untuk menjadi prioritas utama. Jadi, pengembangan keterampilan hanya dijadikan sebagai kegiatan untuk menambah kegiatan peserta didik.
sekian.

#3DWC hari ke 20

Minggu, 18 Desember 2016

PAPER MENGOPTIMALKAN MOTIVASI INTRINSIK KETIKA PESERTA DIDIK TIDAK LAGI MAMPU MENDAPATKAN MOTIVASI EKSTRINSIK

DISUSUN OLEH NIA ANGGRAENI
1. ABSTRAK

       Penyusunan paper tentang mengoptimalkan motivasi intrinsik ketika peserta didik tidak lagi mampu mendapatkan motivasi ekstrinsik ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengertian motivasi; (2) mengetahui pengertian motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik; (3) mengetahui apa yang terjadi jika seseorang tidak lagi mendapatkan motivasi ekstrinsik; (4) cara mengoptimalkan motivasi intrinsik jika peserta didik tidak lagi mampu mendapatkan motivasi ekstrinsik;
Adapun hasil dari cara untuk mengoptimalkan motivasi intrinsik ketika peserta didik tidak lagi mendapatkan motivasi ekstrinsik yaitu sebagai berikut : (1) motivasi intrinsik merupakan motivasi dari dalam diri peserta didik sehingga motivasi ini akan mutlak dimiliki peserta didik jika peserta didik tersebut mengoptimalkannya; (2) motivasi intrinsik merupakan keyakinan peserta didik akan suatu hal, untuk itu jika ingin impiannya terwujud maka harus mengoptimalkan keyakinan dan motivasi dalam diri peserta didik tersebut; (3) motivasi intrinsik merupakan sebuah konsep atau rencana peserta didik, maka jika ingin mewujudkan impian peserta didik harus membuat rencana yang matang dan segera action atau melaksanakan rencana tersebut dengan sungguh-sungguh;

1.    PENDAHULUAN

       Sumber daya manusia di Indonesia sangat diperlukan untuk mengelola pendidikan. Manusia yang dibutuhkan tersebut adalah manusia yang terdidik dan bermutu. Pendidikan menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat (1) tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Depdiknas, 2003).
Peserta didik memiliki peran yang penting dan strategis, serta bertanggung jawab dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan nasional. Depdiknas (2005), Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 4 menegaskan bahwa peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, guru wajib untuk memiliki syarat tertentu, di antaranya adalah harus memiliki kompetensi yang memadai dan mampu memotivasi peserta didik.
       Dalam proses pembelajaran seorang peserta didik harus mempunyai suatu tujuan yang akan dicapai, baik tujuan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Maka dari itu sebagai seorang pendidik harus mempunyai tugas untuk membantu peserta didik tersebut dalam mewujudkan tujuan peserta didik yang ingin dicapai melalui dorongan dengan memberikan sebuah motivasi. Motivasi tersebut akan memberikan semangat kepada peserta didik untuk tergerak melakukan sesuatu yang positif dalam mewujudkan impiannya yaitu seperti termotivasi dalam belajar, meningkatkan pengetahuan serta prestasinya demi masa depan.
       Secara umum, motivasi terbagi menjadi dua yaitu, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik atau biasanya dikenal motivasi dari dalam merupakan motivasi yang tumbuh atau berasal dari dalam diri peserta didik. Motivasi intrinsik ini muncul ketika seorang peserta didik mempunyai keinginan yang besar untuk meraih suatu hal. Dengan motivasi intrinsik ini, harapan peserta didik untuk meraih sesuatu yang ingin diraihnya juga cukup besar. Sehingga respon peserta didik untuk melakukan tindakan pencapaian tujuan yang diinginkan tersebut juga cukup baik karena adanya motivasi intrinsik tersebut. 
Sedangkan, motivasi ekstrinsik merupakan suatu motivasi yang berasal dari luar diri peserta didik. Salah satunya yaitu pemberian hadiah, reward, dukungan orang sekitar, kondisi lingkungan atau hukuman untuk membuat diri siswa termotivasi menjadi lebih baik, sehingga dengan adanya motivasi ekstrinsik ini mampu membuat peserta didik tergerak untuk mewujudkan impiannya tersebut. Jadi, motivasi itu sangat penting dibutuhkan peserta didik dalam pembelajaran, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik. Karena dengan adanya kedua motivasi tersebut akan menumbuhkan keinginan dari dalam diri peserta didik untuk tergerak melakukan hal positif dalam mewujudkan impiannya.
       Hal yang menjadi kendala atau masalah dalam peserta didik ialah jika peserta didik tidak lagi mampu mendapatkan motivasi ekstrinsik, riset membuktikan beberapa peserta didik yang tidak lagi mampu mendapatkan motivasi ekstrinsik maka akan mengganggu semangat peserta didik dan proses pembelajarannya.
       Maka dari itu untuk mengembalikan semangat peserta didik diperlukan kemampuan pendidik untuk meyakinkan secara penuh kekuatan motivasi instrinsik yang pasti dimiliki semua peserta didik, dan bagaimana cara membuat motivasi instrinsik tersebut menjadi modal utama dalam hidup serta dalam menunjang proses pembelajaran setiap peserta didik. Adapun tujuan dari penulisan paper ini ialah jika peserta didik tidak lagi mampu mendapatkan  motivasi ekstrinsik (motivasi dari luar diri peserta didik) baik itu dukungan dari orang sekitar, kondisi lingkungan, reward, hadiah dan hukuman. Maka salah satu cara menghadapi situasi tersebut yaitu dengan mengoptimalkan motivasi instrinsik yang dimiliki peserta didik, dengan cara sebagai berikut : (1) motivasi intrinsik merupakan motivasi dari dalam diri peserta didik sehingga motivasi ini akan mutlak dimiliki peserta didik jika peserta didik tersebut mengoptimalkannya; (2) motivasi instrinsik merupakan keyakinan peserta didik akan suatu hal, untuk itu jika ingin impian terwujud maka harus mengoptimalkan keyakinan dan motivasi dalam diri tersebut; (3) motivasi internal merupakan sebuah konsep atau rencana peserta didik, maka jika ingin mewujudkan impian buatah rencana yang matang dan segera action atau melaksanakan rencana tersebut dengan sungguh-sungguh.
2.    PENELITIAN TERKAIT
      
       Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya kontribusi motivasi dengan perkembangan proses pembelajaran peserta didik. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan faktor motivasi terhadap proses perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, semakin bertambah nilai faktor motivasi maka semakin bertambah perkembangan proses pembelajaran peserta didik. Karena motivasi pada dasarnya dapat bersumber pada diri seseorang (motivasi intrinsik) dan dapat pula bersumber dari luar diri seseorang (motivasi ekstrinsik). 
       Menurut Mustiningsih (2009:59) ada beberapa fungsi dari motivasi belajar, yaitu: (1) motivasi sebagai pendorong perbuatan, peserta didik terdorong untuk belajar karena ada sesuatu yang dicari dan dalam rangka memuaskan rasa ingin tahu. Hal ini seiring dengan minatnya terhadap sesuatu obyek atau mata pelajaran tertentu. (2) motivasi sebagai penggerak perbuatan, dorongan psikologis yang melahirkan sikap tertentu merupakan kekuatan yang tidak terbendung yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Peserta didik dalam belajar mengerahkan segenap jiwa dan raga. (3) motivasi sebagai pengaruh perbuatan peserta didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana yang diabaikan. peserta didik belajar pada bidang atau mata pelajaran tertentu karena ada sesuatu yang akan ia ia temukan disana. Sebaliknya pada bidang atau pelajaran tertentu yang tidak ingin dicari atau dietemukan sesuatu, maka ia tidak akan mempelajarinya.


3.    METODOLOGI
   
       Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi sangat dibutuhkan bagi setiap peserta didik untuk memaksimalkan proses belajarnya guna mencapai prestasi yang di inginkan.




Gambar 1. Hubungan motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
Antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik keduanya sangat penting dan memberikan pengaruh yang positif bagi peserta didik dalam proses pembelajarannya. Akan tetapi, motivasi intrinsik memiliki peranan yang jauh lebih besar ketika diterapkan jika dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik, karena motivasi intrinsik ini motivasi yang timbul dari dalam diri peserta didik. Hal ini tidak berarti motivasi ekstrinsik tidak diperlukan. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan untuk mendorong dan menggerakkan agar peserta didik bersikap lebih baik dalam belajar, namun jika peserta didik mengalami peristiwa atau sesuatu yang membuat ia tidak lagi mendapatkan motivasi eksternal sehingga menyebabkan peserta didik tidak lagi semangat karena tidak ada lagi dorongan motivasi yang biasa ia dapatkan. Karena peserta didik yang belajar berdasarkan motivasi dari dalam (instrinsik) sangat sedikit terpengaruh dari luar karena memiliki semangat yang kuat. Ia belajar bukan karena ingin mendapat nilai tinggi, mengharapkan pujian atau hadiah, tetapi karena ingin memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Hal ini akan lebih berguna untuk kehidupannya pada masa ini dan masa yang akan datang.
        Untuk itu paper ini memuat cara mengoptimalkan motivasi instrinsik ketika peserta didik tidak lagi mampu mendapatkan motivasi ekstrinsik yang biasa ia dapatkan.


4.    PERCOBAAN DAN HASIL

           Menurut Hamalik (2004:159) “motivasi merupakan perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Motivasi sangat dibutuhkan bagi setiap peserta didik untuk memaksimalkan proses belajarnya guna mencapai prestasi yang diinginkan. Dan bagaimana caranya untuk meningkatkan prestasi belajar pada diri peserta didik tersebut, yaitu dengan memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. Dengan adanya motivasi belajar yang diberikan harapannya dapat untuk meningkatkan prestasi peserta didik di sekolah. Motivasi belajar ini diberikan berupa informasi yang dapat memberikan suatu nilai positif dalam meningkatkan prestasi belajar mereka. Bagi peserta didik yang mempunyai suatu motivasi prestasi dalam belajar akan membangun suatu aktivitas yang positf.
       Menurut Hamalik (2004:162) ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi ini sering disebut motivasi murni. Motivasi intrinsik tumbuh dari dalam diri siswa, misalnya keinginan untuk mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh informasi, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, keinginan diterima oleh orang lain, dan lain-lain. Jadi, motivasi ini tumbuh tanpa pengaruh orang lain sehingga murni dari diri sendiri.
       Sedangkan, motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar. Motivasi ini berbanding terbalik dengan motivasi intrinsik yang timbul dari diri seseorang sendiri. Contoh motivasi ekstrinsik misalnya dukungan dari orang sekitar, kondisi lingkungan dan reward serta hukuman.
        Antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik keduanya sangat penting dan memberikan pengaruh yang positif bagi peserta didik dalam proses pembelajarannya. Akan tetapi, motivasi intrinsik memiliki peranan yang jauh lebih besar ketika diterapkan jika dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik, karena motivasi intrinsik ini motivasi yang timbul dari dalam diri siswa. Hal ini tidak berarti motivasi ekstrinsik tidak diperlukan. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan untuk mendorong dan menggerakkan agar peserta didik bersikap lebih baik dalam belajar, namun jika peserta didik mengalami peristiwa atau sesuatu yang membuat ia tidak lagi mendapatkan motivasi eksternal (dalam hal ini di khusukan masalah motivasi eksternal : karena orang tua peserta didik bercerai, dan peserta didik tersebut tidak lagi mendapatkan dukungan dari kedua orang tuanya) sehingga menyebabkan peserta didik tidak lagi semangat karena tidak ada lagi dorongan motivasi yang biasa ia dapatkan dari orang tuanya.
       Maka ada beberapa cara yang harus dilakukan peserta didik, yaitu dengan mengoptimalkan motivasi intrinsik, yakni : (1) motivasi intrinsik merupakan motivasi dari dalam diri peserta didik sehingga motivasi ini akan mutlak dimiliki peserta didik jika peserta didik tersebut mengoptimalkannya; (2) motivasi intrinsik merupakan keyakinan pesert didik akan suatu hal, untuk itu jika ingin impian terwujud maka harus mengoptimalkan keyakinan dan motivasi dalam diri tersebut; (3) motivasi intrinsik merupakan sebuah konsep atau rencana seseorang, maka jika ingin mewujudkan impian buatlah rencana yang matang dan segera action atau melaksanakan rencana dengan sungguh-sungguh.

5.    PEMECAHAN

       Peserta didik yang belajar berdasarkan motivasi dari dalam (instrinsik) sangat sedikit terpengaruh dari luar karena memiliki semangat yang kuat. Ia belajar bukan karena ingin mendapat nilai tinggi, mengharapkan pujian atau hadiah, tetapi karena ingin memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Hal ini akan lebih berguna untuk kehidupannya pada masa ini dan masa yang akan datang. Namun dalam kenyataannya peserta didik lebih banyak memperoleh nilai bagus karena menginginkan pujian atau hadiah. Hal ini yang menyebabkan besarnya ketergantungan peserta didik terhadap faktor dari luar dirinya seperti peserta didik yang bermental pengaharapan dan mudah trepengaruh. 
Jika peserta didik mengalami masalah seperti tidak lagi mampu mendapatkan dorongan motivasi ekstrinsik yang biasa ia dapatkan, maka pemecahan yang harus dilakukan ialah dengan mengoptimalkan motivasi intrinsik, seperti sebegai berikut :
1.    Motivasi intrinsik merupakan motivasi dari dalam diri peserta didik sehingga motivasi ini akan mutlak dimiliki peserta didik jika peserta didik tersebut mengoptimalkannya;
Setiap peserta didik memiliki hati nurani, dimana jika peserta didik tidak lagi mampu berbicara dengan orang sekitar atau motivasi ekstrinsik tersebut maka bicaralah dengan hati nurani, karena setiap peserta didik memiliki hati nurani yang bisa dijadikan sebagai motivasi intrinsik atau dapat dikatakan dorongan dari dalam diri peserta didik tersebut, jika peserta didik mengoptimalkannya maka ia akan mendapatkan motivasi yang luar biasa yang ia dapatkan dari dalam diri tersebut walaupun ia tak mendapat motivasi ekstrinsik sekalipun.
2.    Motivasi intrinsik merupakan keyakinan peserta didik akan suatu hal, untuk itu jika ingin impian terwujud maka harus mengoptimalkan keyakinan dan motivasi dalam diri tersebut;
Setiap peserta didik yang yakin dengan kemampuan yang ia miliki (motivasi intrinsik) maka ia akan meraih hasil dari keyakinan tersebut, karena semakin peserta didik yakin akan sesuatu maka akan semakin besar kemungkinan pula hasil yang akan di peroleh.
3.    Motivasi intrinsik merupakan sebuah konsep atau rencana seseorang, maka jika ingin mewujudkan impian buat rencana yang matang dan segera action.
Jika peserta didik sudah mengoptimalkan motivasi intrinsik maka hal tersebut bisa dijadikan konsep atau rencana terhadap sesuatu yang peserta didik impikan, dan setelah itu diperlukan action, karena rencana saja tidak cukup untuk mewujudkan sebuah impian.

DAFTAR PUSTAKA

http://ismakrufahum.blogspot.co.id/2015/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html (Diakses pada 15 Desember 2016 pukul 20:09)
http://server2.docfoc.us/uploads/Z2015/12/22/Crr8DsxJbw/8bbe393a8d55353b8674690da7676613.pdf (Diakses pada 15 Desember 2016 pukul 22:17)
https://www.google.com/search?q=motivasi+intrinsik+dan+ekstrinsik+jurnal&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab (Diakses pada 16 Desember 2016 pukul 19:45)


Sabtu, 17 Desember 2016

JIKA AKU PERGI





Tuhan,
Jika aku pergi, apa yang akan mereka lakukan untuk melepas kepergianku?
Jika aku pergi, siapa saja orang yang akan melayat kerumahku?
Jika aku pergi, apakah mereka berkumpul setiap malam untuk mengirim doa untukku?
Jika aku pergi, apa mereka benar-benar bersedih?

Tuhan,
Aku takut jika nanti aku pergi mereka tidak melepas kepergianku
Aku takut jika nanti aku pergi tak ada satupun orang yang melayat kerumahku
Aku takut jika nanti aku pergi mereka sama sekali tak mengingatku lagi
Aku takut jika nanti aku pergi mereka akan meluapakan aku.

Tuhan...
Aku tidak tahu kapan aku pergi
Aku  tidak tahu kapan Kau memanggilku
Tapi, biarkan aku membahagiakan mereka dulu
Melukis senyum tinggalkan bahagia abadi

Karena aku ingin mereka tahu
Aku sangat mencintai mereka
Aku sangat menyayangi mereka
Karena mereka sangat berarti untukku dan hidupku


#30 DWC Hari ke 18

Kamis, 15 Desember 2016

CINTA SEJATI HANYA DATANG SEKALI PART IV


--Kejutan--
"Tak ada yang istimewa, namun utuh"

Januari, 2014

“Aku ingin sekali, bertemu kamu. Kamu kapan pulang Raa?”
Sebuah pesan masuk dari Uzi.
Aku membukanya, lalu tersenyum. Esoknya Uzi kembali mengirim pesan kepadaku.
“Kamu sibuk Ra? Kamu belum sempat balasa chat aku lho.. Jangan lupa makan ya”
Aku masih belum membalasnya, karena aku mau buat suprise buat Uzi nanti. sengaja deh aku mau buat Uzi kesel dulu. Setelah seminggu kemudian, akhirnya Jumat sore hari aku memutuskan untuk pulang ke Pandeglang. Aku masih belum mengabari Uzi. Pukul 10 malam aku baru sampai rumah, ternyata Uzi beberapa kali menelponku.
Semilir angin shubuh membangunkanku dari tidur, begini nih udah kelamaan di Jakarta, angin subuh di Pandeglang benar-benar kayak salju, dingin banget. Aku segera menunaikan ibadah sholat dan setelah itu membantu mama membuka toko di depan rumah.
“Gimana liburan kamu di Jakarta nak?” tanya Mama
“Enak Ma, oiya Ma, aku mau deh nanti bisa kuliah di Jakarta, boleh kan Ma?” tanyaku pada Mama.
“Mama pasti dukung kamu nak”
aku tersenyum haru.
Hari ini aku berencana untuk memberi kejutan pada Uzi, ia hari ini ulangtahun yang ke 17. Syalalala.. aku gak sabar deh. Aku langsung mencalling 4 sahabat aku untuk menjadi tim sukses di acara ini, sigap kita menyusun rencana. Akhirnya kami mendatangi rumah Uzi tanpa bilang dulu pada Uzi, and then suprise, Uzi tersenyum haru melihat aku membawa kue di hadapannya.
    “Selamat Ulang Tahun ke 17 Zi...”
    “Kapan kamu pulang? Koq ga bilang aku sih Ra..”
Aku tertawa melihat wajah Uzi yang merah, mungkin dia malu karena saat itu ada kedua orangtua dan keluarganya yang lain.
Saat itu usia hubungan kami menginjak 3 tahun, tidak pernah ada konflik yang berarti selama tiga tahun itu, kami tetap menjaga perasaan walaupun terkadang jarak memisahkan kita. Mama Uzi begitu baik dan keluarganya juga, mereka menyambut aku dengan senang hati.  setelah selesai makan-makan merayakan ulangtahun Uzi aku pamit pulang. Uzi lagi-lagi berterimakasih padaku.
    “Ra, makasih banget buat hari ini, aku bahagia. Semoga kita bakal terus ngulang hari bersama-sama ya.. aku syng kamu Ra”

Hujan deras di pekarangang, namun aku memaksakan untuk pergi ke toko buku dengan memakai jas hujan aku langsung menggas motorku, membelah  hujan dan brakk, aku ditabrak sebuah mobil, aku tak sadarkan diri.
Aku segera dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh warga yang melihat kecelakaan itu, pihak rumah sakit segera menghubungi keluargaku. Aku masih tak sadarkan diri, luka di kepalaku yang membuat banyak darah keluar akibat benturan.
Mama langsung menuju rumah sakit, dan setelah 7 jam aku baru sadarkan diri. Setelah aku membuka mata disana semua keluargaku berkumpul. Aku tersenyum dan juga menangis, meminta maaf atas semua kejadian ini. dan di belakang Mama ada seorang lelaki, ia Uzi. Dia terlihat cemas, aku tersenyum padanya. Aku sangat mencintai Uzi, lelaki itu membuat aku takk mengerti perasaanku, rindu ini setiap harinya bertambah karenanya. Tak ada yang istimewa di hubungan kami, namun entah apa yang mampu mempertahankan hubungan  ini.
#30DWC Hari ke 17

Kunjungan Ke TMII

LAPORAN KUNJUNGAN STUDI
MUSEUM LISTRIK ENERGI BARU DAN MUSEUM PENERANGAN
TAMAN MINI INDONESIA INDAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah umum Ilmu Alamiah Dasar
Semester 3 (105)
Dosen     Pengampu : Dra. Ratna Dewi Wulaningsih, M.Si


Disusun Oleh

NIA ANGGRAENI    1515154536 

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh .
Puji dan syukur kami panjatkan atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan  kemampuan, nikmat sehat kepada kami untuk dapat menyelesaikan penyusunan laporan kunjungan studi ke museum  Penerangan dan museum  Listrik Energi Baru pada mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Kami menyadari bahwa laporan yang kami susun masih jauh dari sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sebagai bahan koreksi atau acuan untuk pennyempurnaan laporan selanjutnya.


Jakarta,  15 Desember 2016


Tim Penyusun







DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................    ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang.....................................................................................    1
1.2    Tujuan Kegiatan  ..................................................................................    3
1.3    Manfaat Kegiatan ................................................................................    3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kunjungan Ke Museum Penerangan.........................................................    4
2.2 Kunjungan Ke Museum Listrik Energi Baru ..............................................    6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................    9   
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Dokumentasi


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Taman Mini Idonesia Indah merupakan suatu kawasan objek wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat dari banyak provinsi di Indonesia yang di tampilkan dalam bentuk anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Selain anjungan dari berbagai provinsi di Indonesia, TMII juga terdapat berbagai sarana rekreasi dan museum-museum lainnya. Seperti, Museum Air Tawar, Museum IPTEK, Museum Penerangan, Museum Listrik dan Energi Baru.
Pelaksanaan  kegiatan ini terdiri dari dua kegiatan diantaranya kegiatan pertama bertempat di Museum Listrik dan Energi Baru (museum LEB) dan kegiatan kedua bertempat di  Museum Penerangan. Pelaksanaan kegiatan kunjungan studi ini merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan oleh pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Mata Kuliah Umum Ilmu Alamiah Dasar (IAD) dengan tujuan untuk mengenalkan Mahasiswa/i pada peran IPA baik terhadap energi sampai pemanfaatan listrik dalam kehidupan sehari-hari serta untuk mengenalkan peran IPA kepada Mahasiswa/i dalam  perkembangan teknologi penerangan. Kegiatan kunjungan studi ini diikuti oleh sejumlah Mahasiswa/i dari berbagai jurusan yang salah satunya berasal dari jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan yang terdiri dari 40 Mahasiswa.
Dipilihnya Museum LEB dan Museum Penerangan sebagai obyek kunjungan studi ini selain sebagai sarana memperluas pengetahuan IPA, sarana pengenalan Mahasiswa/i terhadap peran IPA dalam perkembangan zaman juga dikarenakan beberapa alasan yang diantaranya bahwa :
1.    Museum Listrik dan Energi Baru merupakan museum sains yang menyajikan koleksi peragaan tentang listrik dan energi baru serta memiliki fungsi menyampaikan informasi teknologi kelistrikan dan energi, baik dari sejarah perkembangan teknologi, aplikasi energi di Indonesia dari masa ke masa maupun sarana untuk menyampaikan semangat berinovasi.
2.    Museum Penerangan merupakan salah satu media mengumpulkan, mempelajari, menggelar dan merawat objek sejarah penerangan dan komunikasi, sekaligus merupakan media komunikasi masa keenam setelah tatap muka, radio, TV dan film.
Pada dasarnya, kedua museum tersebut merupakan museum sains yang menyuguhkan informasi yang dibutuhkan oleh Mahasiswa/i dalam mengenal peran IPA baik dalam perkembangan zaman maupun dalam kehidupan sehari-hari. Koleksi benda-benda yang ada pada kedua museum tersebut mempunyai nilai sejarah yang tinggi dari masa ke masa, seperti museum Penerangan dimana koleksi lantai satu berupa benda-benda yang mempunyai nilai sejarah informasi dan komunikasi dari film, radio, televisi, media tatap muka, termasuk media tradisional, serta perkembangan media pers dan grafika berikut 17 patung setengah badan yang merupakan tokoh informasi dan komunikasi.

B.    Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan kunjungan studi pada Museum Listrik dan Energi Baru serta  Museum Penerangan ialah sebagai berikut :
1.    Untuk menganalisis konsep energi alternatif dan konsep rumah yang memanfaatkan/ menggunakan energi alternatif serta dalam kehidupan sehari-hari;
2.    Untuk mengetahui mengenai pengenalan energi, teori, sejarah hingga pemanfaatan listrik dan energi;
3.    Untuk mengetahui sejarah Museum Penerangan;
4.    Untuk menganalisis konsep rumah cerdas energi, konversi energi, konsep hemat energi di rumah tangga, konsep kelistrikan dalam tubuh manusia;
5.    Untuk menganalisis peran penerangan bagi kemajuan bangsa Indonesia;
6.    Untuk menganalisis penerapan teknologi mutakhir dalam perfilman dan kaitannya dengan teknologi mutakhir IPA.
7.    Untuk menganalisis peran IPA dalam perkembangan teknologi penerangan; serta
8.    Untuk mengetahui proses pembuatan sebuah film siap tayang;

C.    Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan kunjungan studi/ilmiah pada Museum Liistrik dan Energi Baru  serta Museum Penerangan ialah sebagai berikut :
1.    Menggali potensi Mahasiswa/i dalam meningkatkan nilai sosial, rasa nasionalisme terhadap NKRI, serta meningkatkan rasa ingin tahu Mahasiswa/i mengenai sejarah  teknologi dan energi baru serta perkembangan IPA dari masa ke masa;
2.    Menambah wawasan ilmu pengetahuan Mahasiswa/i terlebih mengenai Ilmu Alamiah;
3.    Meningkatkan nilai patriotisme Mahasiswa/i terhadap NKRI; serta
4.    Menumbuhkan kreativitas Mahasiswa/i untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan, meningkatkan keterampilan baik softskill maupun lifeskill serta untuk menggali inovasi Mahasiswa/i mengenai peran IPA dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan observasi kunjungan studi/alamiah ini terbagi menjadi 2 kegiatan utama yang diantaranya akan dibahas sebagai berikut :

A.    Kunjungan Ke Museum Penerangan
Pada kegiatan ini kami mengunjungi Museum Penerangan museum ini merupakan salah satu media yang mengumpulkan, mempelajari, menggelar dan merawat objek sejarah penerangan dan komunikasi, sekaligus merupakan media komunikasi masa keenam setelah tatap muka, radio, TV, film dan media masa. Rancangan bangunan di Museum Penerangan berbentuk bintang bersudut lima yang melambangkan Pancasila dan lima unsur penerangan.
Di halaman depan terdapat tugu yang menyangga lambang penerangan "Api Nan Tak Kunjung Padam" dikelilingi oleh lima patung juru penerang serta air mancur, pertemuan air dari atas tugu dengan air yang memancar dari bawah, melambangkan hubungan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, dan media massa. Bangunan terdiri atas tiga lantai berbentuk silinder, mencitrakan kentongan sebagai unsur penerangan tradisional, menyangga menara antena sebagai unsur modern.
Pameran ditata di luar dan di dalam gedung, yang secara keseluruhan menggambarkan sejarah penerangan sejak pergerakan nasional hingga masa Indonesia modern. Koleksi di luar gedung antara lain empat mobil Siaran Luar TVRI (Televisi Republik Indonesia), mobil Panggung Penerangan, mobil unit Sinerama PFN (Perusahaan Film Negara), mobil siaran luar RRI (Radio Republik Indonesia), serta mobil Siaran Luar TVRI pertama untuk meliput Asian Games IV di Jakarta tahun 1962 yang mencatat sebagai awal berdirinya TVRI, dan mesin cetak tiga zaman.
Koleksi lantai satu berupa benda-benda yang mempunyai nilai sejarah informasi dan komunikasi dari film, radio, televisi, media tatap muka, termasuk wayang suluh, serta perkembangan media pers dan grafika berikut 17 patung setengah badan tokoh informasi dan komunikasi. Selain itu terdapat empat diorama kecil operasional penerangan di bidang pependes, pencerdasan kehidupan bangsa, penanggulangan bencana alam, dan kelompencapir. Koleksi lain berupa mesin ketik huruf Jawa yang digunakan sejak tahun 1917 oleh Kraton Surakarta, kamera Perekam Rapat Kabinet Rl pertama, Radio Oemoem tahun 1940, dan sebagainya. Di sini juga terdapat perpustakaan dan teater mini berdaya tampung 60 pengunjung, dilengkapi tata suara modern, dan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi secara audio visual serta pernutaran film dokumenter.
Lantai dua meliputi relief sepanjang 150 meter yang menggambarkan sejarah penerangan Indonesia selama lima periode, peran penerangan dalam membangun kesatuan dan persatuan bangsa, dan penyampaian informasi melalui media cetak dan elektronik baik tradisional maupun modern. Di sini terdapat juga tujuh diorama yang menggambarkan kegiatan penerangan dalam membangkitkan nasionalisme, menyatukan bangsa, dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, termasuk percetakan koran Retno Dhoemilah. Di samping itu terdapat lukisan wajah Dr. Wahidin Soedirohusodo karya Sumidjo, berukuran 8 m x 7 m, yang merupakan lukisan terbesar di Indonesia dan memperoleh sertifikat MURI.
Koleksi lantai tiga meliputi tiga studio mini PFN, studio mini RRI, studio mini TVRI, dan display foto transparan.

B.    Kunjungan Museum Listrik dan Energi Baru
Museum Listrik dan Energi Baru (LEB) merupakan satu-satunya museum ilmu pengetahuan dan teknologi (Science museum) di Indonesia yang memperagakan koleksi tentang Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan. Berbagai koleksi peragaan disajikan menggunakan teknologi modern yang interaktif sehingga pengunjung dapat mempraktekkan sendiri peraganya seperti peragaan seri paralel, peragaan menghasilkan arus listrik dari buah-buahan, pensil, koin dan dari magnet.
Bangunan museum LEB memiliki kuas 6500m2,didirikan diatas 2 hektar dan dibangun dengan konsep arsitektur yang modern berbentuk tapak struktur atom,yakni satu proton yang dikelilingi oleh 3 elektron,diaplikasikan dalam bentuk anjungan listrik yang dikelilingi bangunan lain ,yaitu Anjangan Energi Baru,Anjungan Energi Fosil,dan Anjungan Energi konvensional. Pameran di museum ini diselenggarakan didalam maupun diluar ruangan.
Keragaman informasi dan koleksi yang disediakan, memungkinkan MLEB untuk dikunjungi dan dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat mulai dari rombongan pelajar, mahasiswa, keluarga, hingga wisatawan domestik dan mancanegara. Selain itu MLEB memiliki ruangan sejuk dengan arsitektur unik dan halaman asri yang nyaman untuk melepas lelah pengunjung rombongan maupun keluarga. Adapun tempat-tempat yang kami kunjungi di museum LEB diantaranya :
1.    Konsep Rumah Cerdas Energi
Di tempat ini pengunjung diajak berinteraksi dengan memainkan benda-benda peraga agar lebih memahami gejala yang berasal dari energi dan listrik. Pameran dan peragaan antara lain meliputi Diorama Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, Simulasi Konsumsi Listrik di Rumah Tangga (di sini pengunjung diajak membaca data berapa watt listrik yang digunakan sehari-hari), Konversi Energi Listrik Menjadi Panas (memperlihatkan bagaimana listrik dapat memanaskan air), Plasma Ball (alat yang dapat menunjukkan bahwa tubuh manusia mengandung energi listrik).

2.    Konsep Hemat Energi di Rumah Tangga
    Alat ini dibuat oleh seorang ahli yang bernamaPak Wasito seorang seorang guru SD pembuat energi terbarukan yang bisa dijadikan untuk memasak dan menyalakan listrik airnya seperti lampu,kipas angin dan lainnya. Kompor Tenaga Surya Serba Guna. Kompor Tenaga Surya serbaguna merupakan pemanfaatan dari energi matahari yang fungsi utamanya adalah untuk memasak, bisa juga digunakan sebagai antenna parabola yang dapat menerima ± 150 saluran televise.
3.    Konsep kelistrikan dalam tubuh manusia
Tubuh manusia mengandung sistem kelistrikan mulai dari mekanisme otak, jantung, ginjal, paru-paru, sistem pencernaan, sistem hormonal, otot-otot dan berbagai jaringan lainnya. Semuanya bekerja berdasar sistem kelistrikan. Karena itu kita bisa mengukur tegangan listrik di bagian tubuh mana pun yang kita mau. Semuanya ada tegangan listriknya. Bahkan setiap sel di tubuh kita memiliki tegangan antara -90 mvolt pada saat rileks sampai 40 mvott pada saat beraktifitas.Tubuh kita boleh disebut sebagai sistem elektromagnetik. Sebab, kelistrikan sangat erat kaitannya dengan kemagnetan. Otak kita memiliki medan kemagnetan. Sebagaimana jantung ataupun bagian-bagian lain di tubuh kita.
Sistem kelistrikan dalam tubuh manusia sesuai konsep ilmiah dapat memancarkan cahaya (aura). Sistem kelistrikan ini dibagi menjadi generator-generator energi yang disebut sebagai cakra. Ada 7 cakra utama yang banyak dipelajari, dan terletak di sepanjang ubun-ubun turun ke arah tulang belakang, sampai ke tulang ekor. Ke tujuh cakra utama itu dikenal sebagai Cakra Mahkota, letaknya di ubun-ubun, Cakra Tenggorok di leher, Cakra Jantung di sekitar jantung, Cakra Solar Pleksus ada di atas pusar, Cakra Seks ada di bawah pusar, dan Cakra Dasar di tulang ekor. Cakra ini dipersepsi sebagai wilayah tubuh yang menjadi pusat pembangkitan energi. Titik-titik tertentu di dalam tubuh manusia memiliki kemampuan menghasilkan energi atau terkait dengan sistem energial secara holistik.
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.
Istilah "alternatif" merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang digunakan untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar fosil.Oxford Dictionary mendefinisikan energi alternatif sebagai energi yang digunakan bertujuan untuk menghentikan penggunaan sumber daya alam atau pengrusakan lingkungan.
Dalam kehidupan sehari-hari semua aktivitas yang kita lakukan selalu memerlukan energi. Jika anda bekerja tanpa henti lama-lama anda akan kehabisan energi, maka anda butuh istirahat dan makan untuk memulihkan energi. Untuk meringankan pekerjaan anda, anda butuh tambahan energi lain, misalnya anda sedang mengangkat beban yang berat, maka anda butuh alat pengangkut beban, misalnya mobil. Dan mobil dapat mengangkut dan melaju dijalan raya juga butuh energi berbentuk bahan bakar yang mengandung energi kimia. Jadi dapat dikatakan bahwa energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Dan energi secara umum justru bermanfaat ketika terjadi perubahan bentuk. Dalam pengamatan sehari-hari energi muncul dalam berbagai bentuk, misalnya: energi kimia, energi listrik, energy nuklir, dan sebagainya.
Beberapa contoh energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:
1)    energi cahaya, cahaya dapat mengahasilkan energi listrik, alat yang dapat mengubah langsung energi cahaya matahari menjadi energi listrik disebut sel fotovolatik;
2)    energi gelombang, gerak gelombang air laut yang melimpah dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dalam bentuk pembangkit listrik tenaga gelombang laut (PLTGL);
3)    energi angin, sebuah kincir angin besar yang ditiup angin dengan kecepatan 12 m/s mampu menghasilkan energi listrik 3 MW;
4)    energi air, digunakan untuk menghasilkan listrik dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA);
5)    energi panas bumi, digunakan untuk menghasilkan listrik pada pusat listrik tenaga panas bumi (PLTP);
6)    energi listrik, energi yang paling mudah dan paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia;
7)    energi nuklir, sumber energi yang menggunakan reaksi fisi dan fusi inti atom uranium sebagai sumber energi listrik, yang dikerjakan oleh pusat listrik tenaga nuklir (PLTN).

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pembelajaran obserbasi ke Taman Mini Indonesia Indah yaitu ke dalam museum listrik dan energi baru serta ke museum penerangan sangat penting dalam pembelajaran sebab seperti yang penulis katakana diawal bahwasanya tidak cukup jika hanya belajar dengan buku dan melihat gambar atau video, dengan melakukan observasi lapangan kita jadi lebih paham sebab ada banyak alat peraga yang disediakan selain itu kita juga dapat mengetahui sejarah dari perkembangan teknologi di dua bidang tersebut. Kita makin memahami pentingnya menghemat energi, mengetahui sumber energy yang dapat di perbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui serta model rumahcerdas energy. Selain itu dibidang informasi dan komunikasi perkembangan teknologi mengambil andil yang sangat besar dimana dalam perkembanganya penyebaran informasi melalui berbagai bidang hingga masyarakat tercerahkan dan tidak buta akan informasi.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Penerangan (Diakses pada 10 Desember 2016 pukul 19:23)
http://benergi.com/konsep-energi-dan-jenis-energi-dalam-kehidupan (Diakses pada 11 Desember 2016 pukul 22.15)
http://www.slideshare.net/guest0468d7f/museum-listrik-dan-energi-baru-1 (Diakses pada 11 Desember 2016 pukul 23.02)
http://jakarta.panduanwisata.id/jakarta-timur/belajar-sain-dan-teknologi-di-museum-listrik-dan-energi-baru/ (Diakses pada 12 Desember 2016 pukul 21.19)

Rabu, 14 Desember 2016

KEAKSARAAN SEBAGAI BAGIAN DARI PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (EDUCATION FOR ALL)


Oleh
NIA ANGGRAENI
1515154536
PRODI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016
1. ABSTRAK

          Keaksaraan sebagai bagian dari Education for All dapat dikaitkan dengan dalam rangka menstandarkan pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan keaksaraan dasar di Indonesia, maka pendidikan keaksaraan dasar dikembangkan oleh pemerintah dengan membuat pedoman pelaksanaan program, ialah dengan diterbitkannyan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2014 tentang pedoman penyelenggaran pendidikan keaksaraan dasar serta dengan dibuatnya silabus pendidikan keaksaraan dasar yang didalamnya memuat penjabaran dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disertai strategi pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang  telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan keaksaraan dasar.
          Pedoman ini bermanfaat untuk menstandarkan proses pencapaian kompetensi lulusan dan kualitas pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar di Indonesia, sehingga pada pelaksanaannya dapat berjalan secara sistematis, terncana, dan terstruktur, memenuhi kaidah-kaidah keilmuan serta adaptif dengan potensi kewilayahan secara ekologis, sosial, dan demografis peserta didik program pendidikan keaksaraan dasar di Indonesia serta dapat dijadikan untuk memandu pendidik dalam mengelola pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar di kelompok belajarnya masing-masing, namun pedoman ini masih memungkinka untuk dikembangkan lagi lebih lanjut sesuai kondisi dengan memperhatikan karakteristik peserta didik dan potensi wilayah tempat peserta didik berdomisili.
          Keberadaan pedoman ini juga merupakan sebuah upaya penjaminan mutu penyelenggara pendidikan keaksaraan dasar di Indonesia, sehingga dapat menjadi suplemen untuk penciptaan masyarakat Indonesia yang melek aksara dan berdaya untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Dengan kata lain di harapkan keberadaan pedoman ini dapat menjadi perangkat untuk mengentaskan permasalahan buta aksara, bukan hanya secara kuantitas melainkan juga secara kualitas, sehingga penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar benar-benar dapat menjadi program yang mempunyai daya dukung terhadap terciptanya masyarakat yang bermartabat, sejahtera, sehat dn berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa.


 2. PENDAHULUAN

          Education for All (Pendidikan untuk Semua) telah menjadi bagian dari kebijakan pemerintah Indonesia sejak pertama kali disepakati pada tahun 2000 melalui Deklarasi Dakkar. Menyikapi kesepakatan tersebut, Pemerintah Indonesia telah menyusun rencana pelaksanaan program Education for All  tahun 2000-2015.
Kemajuan pelaksanaan Education for All  di Indonesia dan negara-negara anggota UNESCO terus dimonitoring Setiap tahunnya  oleh UNESCO dan hasilnya dilaporkan melalui Education for All Global Monitoring Report (EFA-GMR). Adapun program prioritas tersebut meliputi 6 (enam) program, yaitu Program PAUD, Program Pendidikan Dasar, Program Pendidikan Kecakapan Hidup, Program Kesetaraan, Program Pengarusutamaan Gender, dan Program Peningkatan Mutu Pendidikan.
          Keaksaraan sebagai bagian dari Education for All dalam konteksnya di landasi oleh prinsip pendidikan sepanjang hayat, pendidikan keaksaraan memiliki fungsi strategis untuk memenuhi hak pendidikan dasar bagi warga negara. Gerakan pendidikan keaksaraan yang dimulai sejak lebih dari enam dekade yang lalu, telah mengalami perkembangan mulai dari konsep pemberantasan buta huruf (PBH) sampai pada pentingnya seseorang memiliki literasi dalam segala bidang kehidupan.
Konsep literasi yang terakhir ini muncul didorong oleh kenyataan pesatnya perubahan sosial dan perkembangan masyarakat yang “memaksa” seseorang untuk melek aksara dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam konteks ini muncul konsep keaksaraan ganda atau multi keaksaraan sejalan dengan pendidikan keaksaraan yang dikembangkan oleh UNESCO dalam istilah pendidikan keaksaraan untuk pemberdayaan masyarakat (Literacy Initiative for Empowerment, LIFE) sebagai gerakan internasional yang dimasudkan agar setiap orang dapat memperoleh pendidikan keaksaraan sebagai hak asasinya, terutama kaum wanita. 
          Secara lebih luas kemampuan literasi setiap orang berguna untuk menghadapi kehidupannya berkait erat dengan program-progam internsional seperti Millenium Development Goals (MDG’S) dan Education For All (EFA) yang mencakup antara lain pendidikan dasar, keaksaraan remaja dan orang dewasa, keterampilan untuk bekerja, dan kecakapan kewarganegaraan dan pembangunan berkelanjutan. Dalam konteks inilah pendidikan keaksaraan perlu dikembangkan agar menjadi bagian dari pemenuhan pendidikan holistik untuk semua.
         Hal yang menjadi kendala atau masalah dalam proses program pemberantasan buta aksara ialah tidak adanya pedoman penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar yang berfungsi untuk memberi arah dan pedoman dalam pelaksanaan keaksaraan dasar tersebut, sehingga tidak ada keseragaman yang dapat dijadikan sebagai acuan yang menyebabkan pelaksana yang terlibat langsung dalam program ini masih menerka-nerka sistem pelaksanaan yang akan dilakukan di lapangan.
          Untuk itu dalam rangka pemberantasan buta aksara dan peningkaan mutu layanan pendidikan keaksaraan, perlu disusun suatu pedoman penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar yang berfungsi untuk memberi arah dan pedoman pelaksanaan pendidikan keaksaraan dasar. Penyusunan pedoman penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar ini bertujuan untuk : (1) menjamin penyelenggaraan pendidikan kekasaraan dasar; (2) mendorong pengembangan budaya mutu pendidikan keaksaraan dasar; (3) mendorong percepatan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan keaksaraan dasar; (4) melindungi warga negara dari praktik pendidikan keaksaraan dasar yang tidak terstandar dan; (5) menuntaskan target pemberantasan buta aksara;
Materi yang dikembangkan dalam pedoman penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar ini berlandaskan pada 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang meliputi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga pendidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengeolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian.
          Dalam pedoman tersebut diperlukan penjabaran mengenai : (1) peserta didik, dijelaskan secara rinci karakteristik peserta didik yang dapat dikategorikan sebagai peserta didik dalam program keaksaraan tersebut; (2) pencapaian hasil belajar, berisi kriteria capaian hasil belajar lulusan pendidikan keaksaraan dasar yang meliputi ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang di tetapkan; (3) proses pembelajaran, berisi uraian mengenai pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai SKL, standar isi, dan standar penilaian pendidikan keaksaraan dasar; (4) pendidik dan tenaga kependidikan, berisi kriteria dan persyaratan pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan keaksaraan dasar yang mengacu pada standar pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan keaksaraan dasar; (5) sarana dan prasarana, sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan program tersebut diupayakan sesuai dengan ketentuan dalam standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Keaksaraan; (6) pengelolaan, berisi persyaratan pengelola dan penyelenggara satuan pendidikan keaksaraan; (7) pembiayaan, berisi sitem dan mekanisme pembiayaan pendidikan keaksaraan dasar didasarkan pada standar pembiayaan dan petunjuk teknis pengelolaan dan penyelenggaran pendidikan keaksaraan dasar yang dikeluarkan oleh Direktorat yang menangani pendidikan keaksaraan. (8) Laporan hasil belajar, penilaian pendidikan keaksaraan dasar dilaksanakan secara periodik oleh pendidik melalui penilaian formatif untuk mengetahui tingkat capaian hasil belajar selama proses pembelajaran berlangsung.


3. PENELITIAN YANG TERKAIT

          Untuk mempercepat pencapaian target negara, President Indonesia secara resmi meluncurkan “PERGERAKAN KEAKSARAAN” pada tanggal 2 Desember, 2004 untuk mempromosikan pentingnya keaksaraan dan memperoleh komitmen kuat dari seluruh pelaku kebijakan termasuk pemerintah setempat, parlemen pusat, tingkat daerah dan provinsi, organisasi-organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
          Pencapaian 5% buta aksara pada tahun 2009 membutuhkan pengurangan angka buta aksara secara signifikan darii sekitar 15.4 juta orang tahun 2003 menjadi 8.23 juta orang pada tahun 2009. Oleh karena itu seluruh pelaku kebijakan perlu bekerjasama untuk memastikan target tersebut tercapai.  Maka, program keaksaraan menjadi salah satu prioritas pengembangan pendidikan dan secara jelas telah disebutkan dalam Rencana Pengembangan Jangka Menengah Nasional (2004-2009). Lagipula hal ini juga ada dalam Rencana Strategis Pengurangan Kemiskinan bahwa program keaksaraan merupakan hal yang penting untuk mengurangi kemiskinan. Dalam konteks Indonesia, keaksaraan didefinisikan sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis kalimat sederhana dalam bahasa latin atau bahasa lain serta melakukan perhitungan sederhana. Untuk mengevaluasi pelaksanaan pendidikan keaksaraan, digunakan sebuah indikator keaksaraan. Indikator ini adalah rasio individu berumur 15 tahun ke atas yang melek aksara dibandingkan dengan total populasi orang dewasa (berumur 15 tahun ke atas).
Pencapaian keaksaraan dievaluasi setiap tahun melalui Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). SUSENAS dirancang untuk memberikan data mengenai sumberdaya manusia terutama yang terkait dengan karakteristik sosial ekonomi. Tahun 2003 survey meliputii 229.120 kepala rumah tangga di Indonesia


4. METODOLOGI

          Secara esensial, kerangka kerja Dakkar untuk aksi menyatakan ulang tentang “mencapai peningkatan 50% keaksaraan orang dewasa, terutama wanita pada tahun 2015” Sejak angka keaksaraan Indonesia mencapai sekitar 89,51% pada tahun 2002, target diubah menjadi “mencapai pengurangan 50% buta aksara orang dewasa berumur 15 tahun ke atas pada tahun 2015”. Itu berarti bahwa target pada tahun 2015 adalah 5,0% angka buta aksara.
Pemerintah yakin bahwa peningkatan angka keaksaraan orang dewasa adalah sebuah jalan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dimana secara internasional dapat diukur dari human development index (HDI). Walaupun HDI Indonesia telah meningkat dari 0,619 pada tahun1990 menjadi 0,692 pada tahun 2002, namun itu masih masih rendah jika dibandingkan dengan pencapaian negara lain. Dengan peningkatan angka keaksaraan orang dewasa menjadi 95 persen pada tahun 2009, HDI Indonesia akan meningkat secara signifikan. Tahun 2002 angka keaksaraan orang dewasa Indonesia tersisa 87.9 persen dimana ini lebih rendah dibandingkan Thailand, Malaysia, Philipina, dan Vietnam.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1. Trend HDI diantara negara-negara, 1990-2002

Sumber : Laporan Pengembangan Manusia, 2004

Untuk itu tulisan ini berisi tentang Keaksaraan sebagai bagian dari Education for All (EFA) yang kegunaanya dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk pembaca mengenai program EFA yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Indonesia sejak pertama kali disepakati pada tahun 2000 melalui Deklarasi Dakkar. Maka dari itu Pemerintah Indonesia telah menyusun rencana pelaksanaan program Education for All  tahun 2000-2015. Selain itu juga tulisan ini mampu dijadikan sumber informasi terkait pedoman yang dapat dijadikan acuan untuk memberi arah dan pedoman pelaksanaan pendidikan keaksaraan dasar.



5. PERCOBAAN DAN HASIL

          Keaksaraan sebagai bagian dari Education for All dalam pelaksanaan programnya harus dijabarkan secara rinci, yaitu sebagai berikut :

A.    PESERTA DIDIK
Peserta didik pendidikan keaksaraan dasar untuk pemberantasan buta aksara adalah warga belajar usia 15-59 tahun, dengan kriteria :
1.     belum bisa membaca, menulis dan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara fungsional; dan/ atau
2.    belum bisa melakukan keterampilan berhitung.
Pelaksanaan rekrutmen atau penerimaan peserta didik pendidikan keaksaraan dasar dilakukan dengan cara :
1.    mendata warga belajar sesuai kriteria tersebut diatas; dan
2.    melakukan tes awal kemampuan keberaksaraan sesuai standar kompetensi lulusan keaksaraan dasar.
Penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar yang telah melaksanakan rekrutmen seperti tersebut diatas, menyerahkan data calon peserta didik kepada dinas pendidikan atau bidang pendidikan nonformal setempat untuk kemudian di sesuaikan dengan database  nasional yang dimiliki oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

B.    PENCAPAIAN HASIL BELAJAR
Pencapaian hasil belajar pendidikan keaksaraan dasar merupakan kriteria capaian hasil belajar lulusan pendidikan keaksaraan dasar yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditetapkan.
Capaian hasil belajar bagi lulusan pendidikan keaksaraan dasar pada ranah kognitif atau pengetahuan berupa penguasaan pengetahuan faktual tentang cara berkomunikasi melalui bahasa Indonesia dan berhitung dalam hidup bermasyarakat.
Capaian hasil belajar bagi lulusan pendidikan keaksaraan dasar pada ranah afektif atau sikap berupa memiliki prilaku dan etika yang mencerminkan sikap orang beriman dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan lingkungan, keluarga, masyarakat dan alam dalam kehidupan sehari-hari.
Capaian hasil belajar bagi lulusan pendidikan keaksaraan dasar pada ranah psikomotor atau keterampilan berupa kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dn keterampilan berhitung untuk melakukan aktivitas sehari-hari dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Standar isi Pendidikan Keaksaraan Dasar merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan yang meliputi penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang membaca dan menulis kalimat sederhana serta berkomunikasi dalam bahasa Indonesia melalui teks personal (identitas), teks deskripsi, teks narasi, teks informasi dalam bentuk poster, dan teks petunjuk sederhana serta pengetahuan dan keterampilan berhitung serta penggunaan satuan pengkuran panjang, berat, isi dan waktu yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

C.    PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran, berisi uraian mengenai pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai SKL, standar isi, dan standar penilaian pendidikan keaksaraan dasar. Proses pembelajaran keaksaraan dasar dilaksanakan dengan pendekatan tematik, terpadu dan fungsional, yaitu proses pembelajaran yang berintegrasi dengan permasalahan kehidupan sehari-hari bagi peserta didik, meliputi agama, sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, keterampilan dan lingkungan. Proses pembelajaran keaksaraan dasar dapat menggunakan metode pembelajaran secara pedagogis (pembelajaran untuk anak), andragogis (pembelajaran orang dewasa), dan atau heutagogis (pembelajaran secara mandiri), secara proporsional dan mengedepankan tumbuhnya motivasi dan keinginan belajar peserta didik.

D.    PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pendidik bertugas merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran pada pendidikan keaksaraan dasar. Dan tenaga kependidikan bertanggung jawab dalam mendukung dan membantu kelancaran pelaksanaan pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar serta melakukan pengawasan dan pengendalian program pendidikan keaksaraan dasar.
Persyaratan pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan keaksaraan dasar yang mengacu pada standar pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan keaksaraan dasar. Kriteria dan persyaratan yang dimaksud antara lain :
1.    Kualifikasi pendidikan
Kualifikasi pendidikan pendidik untuk pendidikan keaksaraan minimal SMA/sederajat.
2.    Kompetensi pendidik
Kompetensi pendidik pada pendidikan keaksaraan dasar meliputi : kemampuan pendidik dalam membelajarkan peserta didik, kompetensi keberaksaraan, pengetahuan dasar tentang substansi yang akan di belajarkan, dan mampu mengelola pembelajaran sesuai dengan kaidah-kaidah pembelajaran orang dewasa yang ditunjukkan dengan sertifikat pelatihan dan atau orientasi pendidikan keaksaraan dasar.
3.    Berdomisili dekat dengan lokasi pembelajaran
Karena untuk memepermudah adanya hubungan yang baik antara pendidik dan peserta didik setempat.

E.    SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan prasarana pendidikan keaksaraan dasar diupayakan sesuai dengan ketentuan dalam standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Keaksaraan. Setiap penyelenggara pembelajaran pada pendidikan keaksaraan dasar dapat memanfaatkan sarana yang tersedia di lingkungan sekitar untuk menunjang proses pembelajaran. Proses mengajar dapat dilaksanakan di gedung-gedung sekolah, balai desa, tempat ibadah, rumah penduduk, ata fasilitas lain yang layak dan memenuhi syarat untuk kegiatan pembelajaran keaksaraan.

F.    PENGELOLAAN
Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan keaksaraan dasar diwajibkan memiliki :
1.    Izin pendirian (Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Non Formal) dari pemerintah kabupaten/kota;
2.    Memiliki manajemen administrasi dan keuangan yang baik sebagai satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Satuan pendidikan non formal dan satuan pendidikan lain yang menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan dasar berkewajiban melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi antara lain proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, pengendalian, dan evaluasi program untuk melaksanakan dan meningkatkan mutu pendidikan keaksaraan dasar di tingkat satuan pendidikan.

G.    PEMBIAYAAN
Sistem dan mekanisme pembiayaan pendidikan keaksaraan dasar didasarkan pada standar pembiayaan dan petunjuk teknis pengelolaan dan penyelenggaran pendidikan keaksaraan dasar yang dikeluarkan oleh Direktorat yang menangani pendidikan keaksaraan. Sumber pembiayaan pendidikan keaksaraan dasar berasal dari pemerintah melalui Anggran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah daerah melalui Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

H.    PELAPORAN HASIL BELAJAR
Laporan hasil belajar, penilaian pendidikan keaksaraan dasar dilaksanakan secara periodik oleh pendidik melalui penilaian formatif untuk mengetahui tingkat capaian hasil belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk melaksanakan penilaian akhir dalam rangka pencapaian SKL, pemerintah daerah kabupaten/kota wajib membentuk tim pelaksana ujian akhir keaksaraan dasar. Tim pelaksana ujian akhir tersebut bertugas untuk menyusun alat evaluasi, melaksanakan, dan menetapkan tingkat kelulusan.
Pelaporan hasil penilaian peserta didik harus dilaksanakan secara objektif, akuntabel, dan informative. Hasil penilaian pendidikan keaksaraan dasar oleh pendidik dan satuan pendidikan nonformal dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi.
Penilaian capaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh tutor selama program pembelajaran keaksaraan dasar. Hasil penilaian capaian dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh tutor di tempat kelompok belajar.
Selain itu, hasil penilaian oleh pendidik dianalaisis lebih lanjut untuk mengetahui kesulitandan kemajuan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai feedback berupa komentar motivasi yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran. Untuk peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) pencapaian kompetensi dapat diberikan surat keterangan melek aksara (SUKMA) yang dilengkapi dengan :
1.    Nilai pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan
2.    Deskripsi hasil penilaian kompetensi sikap
Surat keterangan melek aksara (SUKMA) dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan ditandatangani oleh kepala bidang yang menangani PAUDNI atas nama Kepala Dinas Pendidikan.


6.    PEMECAHAN
          Data SUSENAS mengungkapkan adanya peningkatan angka keaksaraan di Indonesia. Angka keaksaraan nasional pada populasi umur 15-24 tahun ke atas telah meningkat dari 96.2 persen tahun 1990 menjadi 98.7 persen tahun 2002. Akan tetapi, angka keaksaraan pada populasi umur 15-24 tahun menjadi stagnan tahun 1998. Stagnasi ini terkait dengan telah tingginya angka keaksaraan pada kelompok umur ini. Buta aksara yang tersisa diasumsikan adalah orang cacat atau bertempat tinggal di daerah terpencil dimana layanan pendidikan tidak tersedi dan ditambah lagi program pemberantasan buta aksara yang dilakukan tidak merata dan tidak adanya keseragaman dalam sistem pelaksanaannya, maka untuk itu dalam rangka pemberantasan buta aksara dan peningkaan mutu layanan pendidikan keaksaraan, perlu disusun suatu pedoman penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar yang berfungsi untuk memberi arah dan pedoman pelaksanaan pendidikan keaksaraan dasar.
Penyusunan pedoman penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar ini bertujuan untuk :
1.    menjamin penyelenggaraan pendidikan kekasaraan dasar;
dalam pelaksanaan program yang dibekali dengan pedoman yang seragam di semua daerah mampu menjamin penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar di Indonesia.
2.    mendorong pengembangan budaya mutu pendidikan keaksaraan dasar;
pedoman tersebut juga mampu mendorong adanya pengembangan budaya mutu pendidikan keaksaraan dasar.
3.    mendorong percepatan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan keaksaraan dasar;
sebelum adanya pedoman para pelaksana yang berkecimpung di lapangan masih menerka-nerka dalam menentukan standar kelulusan peserta didik, namun setelah adanya pedoman tersebut mampu memperjelas cara menghadapi pemberantasan buta aksara di tanah air, sehingga mendorong percepatan peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan keaksaraan dasar.
4.    melindungi warga negara dari praktik pendidikan keaksaraan dasar yang tidak terstandar dan;
menjalankan suatu program tanpa pedoman tidak akan efektif, karena dalam praktiknya tidak ada kejelasan tujuan yang hendak di capai, serta proses yang dilakukan dalam menjalankan programpun tidak sistematis sehingga dengan adanya pedoman mampu melindungi warga negara dari praktik pendidikan keaksaraan dasar yang tidak terstandar.
5.    menuntaskan target pemberantasan buta aksara;
seperti yang dituangkan di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dijelaskan bahwa tujuan negara ialah mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satu cara untuk menggapai tujuan tersebut dengan menuntaskan target pemberantasan buta aksara di masyarakat Indonesia, karena melek aksara mampu menyelesaikan masalah bangsa ini secara perlahan seperti dengan melek aksara seseorang mampu meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, dengan melek aksara juga seseorang mengerti dan memahami persoalan hidup serta pemecahan solusi yang harus di lewati, karena keaksaraan memainkan peranan yang penting dalam meningkatkan kehidupan perekonomian individu yang aman, serta memperkaya masyarakat dengan pembangunan peningkatan sumber daya manusia, sehingga pengembangan identitas budaya dan toleransi dapat ditingkatkan pula, dan secara otomatis akan menyebabkan partisipasi warga negara akan meningkat dan diharapakan Indonesia tak lagi jadi negara yang tertinggal dan terbelakang.


DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.upi.edu/educationist/key/-education-for-all
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/efa
http://jurnal.upi.edu/mimbar-pendidikan-dasar/key/-education-for-all
http://journal.um.ac.id/index.php/jurnal-sekolah-dasar/article/view/4228
https://www.google.com/search?q=jurnal+education+for+all&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab
http://kniu.kemdikbud.go.id/sektor/pendidikan/education-for-all-efa/
http://unesdoc.unesco.org/images/0014/001442/144270ind.pdf
http://unesdoc.unesco.org/images/0023/002322/232205e.pdf

Selasa, 13 Desember 2016

Catatan Ala Aku part 3

"Sayangilah orang yang berada di sekeliling anda, karena kita tidak tahu kapan waktu yang memisahkan kita dengan mereka"
       
         Selamat pagi para pembaca yang setia. bagaimana kabar teman-teman sekarang? Semoga semuanya selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT. Aamin.

          Guys, hari ini aku bangun kesiangan, badan rasanya capek. Kantuk terus menyerangku, karena semalam pukul satu dini hari aku masih memijat mijat keyboardku, ah deadline tugas kampus memang.
Bulan desember ini perasaanku harap-harap cemas, pertama karena tugas UAS yang menguras tenaga dan fikiranku untuk pergi ke lapangan lagi dan lagi, menulis laporan yang membutuhkan waktu berhari-hari. Kedua sejak tanggal 1 Desember kemarin sampai nanti tanggal 30 aku sedang mengikuti tantangan menulis selama 30 hari melalui program #30DWC.

Dan yang terakhir beberapa hari lagi aku akan mengulang hari lahirku yang ke -20 tahun. Mendengar angka 20 rasanya aku terharu sekali, karena aku sangat menunggu moment bahagia itu, aku enggak bisa bayangin kalo nanti aku benar-benar bertemu dihari itu, kata pertama apa yang harus ku ucap? Oh Tuhan, beberapa hari lagi aku akan genap berkepala dua, apakah usia itu akan membuat pribadiku lebih dewasa? Tuntun aku Tuhan, aku takut jika justru usia segitu membuat aku keliru menjalani hidup, aku enggak mau terjerumus ke dalam apapun, aku ingin Engkau selalu menuntun aku dan hatiku, dan tetaplah membiarkan aku berada di sekeliling orang-orang yang sangat aku sayangi, Keluargaku, Darnis, Kudep, dan semua orang-orang baik yang banyak membuat aku belajar kebaikan dari mereka.  Aku bahagia bersama mereka Tuhan, tolong beri aku waktu untuk terus menjalin hubungan baik dengan mereka semua.

           Dan satu pintaku Tuhan, aku ingin jika nanti aku benar menginjak usia yang ke-20 aku ingin membahagiakan keluargaku, aku rindu mereka, terutama orang tua dan adik semata wayangku, Danil. Ingin rasanya memberi kejutan buat Danil. Aku juga rindu nenekku, nenek pahlawanku yang selalu bawel kalo aku susah makan. Bapa juga sosok pendiam dan tegas yang hanya berbicara sedikit jika bertemu denganku, ucapan beliau selalu nasehat untukk menasehatiku. Ibuku perempuan hebat se jagat raya, dari beliau aku belajar arti perjuangan sebagai perempuan, thanks Bu. A Dedi, teh Iis, teh Ika, aku rindu dan sayang kalian. Berkat kalian aku bisa seperti ini, aku bisa mempunyai kepribadian yang seperti ini, karena kalian adalah contoh figure yang membuat aku belajar bersikap, dan semuanya. Dan Danil, adik laki-laki ku yang aku bangakan, dia cerdas, Danil juga suka Matematika sepertiku. Dek, teteh punya kejutan buat kamu. Sabar ya. Nanti teteh pulang. Teteh rindu sekali padamu Dek.

          Lho...lhooo.. koq malah curhat? Wkwkw. Tak apa, di blog ini aku bisa mengungkapkan semua perasaaanku, bebas! Untuk teman-teman pembaca, jika kalian baca tulisan ini harap maklum ya, ini adalah curhatan anak kost yang belum pulang kampung berbulan-bulan. Begini deh, jadi alay gitu ya kesannya. Maaf sekali ya.
Mungkin aku cuma bisa memberi sedikit saran untuk kita semua, sayangilah orang yang berada di sekeliling anda, karena kita tidak tahu kapan waktu yang memisahkan kita dengan mereka.
Sekian

14 Desember 2016
#30DWC hari ke-14

AKSI NYATA PMM "RENCANA TINDAK LANJUT DARI HASIL ASESMEN AWAL PEMBELAJARAN"

Berikut rancangan asesmen awal pembelajaran Berikut Nilai peserta didik beserta rencanan tindak lanjut